TEKNIK-TEKNIK HUBUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT.
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
ManajmenHubungan Masyarakat
Yang dibina oleh Bapak Dr.
Raden Bambang Sumarsono, M.Pd.
Disusun oleh :
Bella Ratna I (170131601093)
Eva Farahdiba (170131601076)
Indra Bayu N (170131601040)
Tamara Tahta A.R (170131601027)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
S1 ADMINISTRASI PENDIDIKAN
MEI 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul Teknik-Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan
dan Masyarakat.Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menyelesaikan
tugas pembelajaran Manajemen
Hubungan Masyarakat.
Kami menyadari bahwa Tuhanlah sumber segala ilmu
pengetahuan sehingga kami merasa memiliki kekurangan dalam penulisan makalah
ini, untuk itu kami membutuhkan saran dan kritik agar makalah ini menjadi lebih
baik.Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Malang, Februari 2019
Penulis
i
|
DAFTAR ISI
A. Pengertian Teknik
Hubungan Lembaga Pendidikan dan
Masyarakat................ 4
B. Penggunaan Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan
dan Masyarakat............. 4
C. Teknik Penyelenggaraan Hubungan Lembaga Pendidikan
dan Masyarakat....... 5
D. Hambatan-Hambatan Teknik
Hubungan sekolah dan Masyarakat…………….6
A. Pengertian Teknik
Hubungan Lembaga Pendidikan dan
Masyarakat.............. 11
B. Penggunaan Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan
dan Masyarakat........... 11
C. Teknik Penyelenggaraan Hubungan Lembaga Pendidikan
dan Masyarakat..... 12
D. Hambatan-Hambatan Teknik
Hubungan sekolah dan Masyarakat………..….14
B. Saran15
i
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah lembaga pendidikan tentunya
harus memiliki relasi yang luas agar lembaga tersebut mampu menjadi rujukan
yang baik dan berkualitas sehingga menjadikan nilai pandang masyarakat menjadi
positif dan tertarik terhadap lembaga tersebut. Oleh karena itu, untuk
membangun relasi yang baik maka setiap lembaga harus memiliki hubungan
masyarakat yang sangat erat yang bertujuan untuk mengajak partisipasi dan kerja
sama anatara pihak lembaga dan masyarakat. Hubungan masayarakat di lembaga
pendidikan secara umum yang kita ketahui yaitu komite sekolah yang berusaha
menghubungkan dan mewadahi partisipasi masayarakat untuk ikut serta dalam
berkonstribusi membangun tujuan sekolah.Akan tetapi, hubungan masyarakat di
lembaga pendidikan tidak hanya di sekolah tetapi juga di lembaga pendidikan non
formal lainnya, misalnya bimbingan belajar siswa.
Hubungan masyarakat berkaitan dengan
disiplin ilmu sosial yang berupa seni untuk menganalisis berbagai kecenderungan
serta memperkirakan kemungkinan konskuensi di setiap kegiatan dengan memberi
masukan dan saran kepada pimpinan organisasi dan mengimplementasikan program
tindakan terencana untuk melayani kebutuhan organisasi publik (Kusumastuti:
2002). Dalam menjalin hubungan masyarakat diperlukan kegiatan yang secara rutin
dan berkala yang sudah tersusun sesuai jadwal yang telah direncanakan. Kegiatan
tersebut dilakukan agar proses hubungan dengan masyarakat dapat berjalan secara
optimal dan semakin cepat dalam membangun tujuan bersama serta lebih cepat
dalam menyelesaikan masalah dan program-program yang dilakukan di suatu
lembaga.
|
|
B. RumusanMasalah
Rumusan masalah pada
makalah ini adalah sebgai berikut :
1.
Apa pengertian Teknik
Hubungan Lembaga Pendidikan dan
Masyarakat ?
2.
ApaTujuan Penggunaan Teknik
Hubungan Lembaga Pendidikan dan
Masyarakat ?
3.
Apa saja
Teknik Penyelenggaraan Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat ?
4.
Apa saja Hambatan-Hambatan
Teknik Hubungan sekolah dan
Masyarakat ?
D. TujuanPenulisan
|
Tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui pengertian
Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan
Masyarakat.
2.
Untuk mengetahui Tujuan Penggunaan
Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan
Masyarakat.
3.
Untuk mengetahui Teknik Penyelenggaraan
Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat
4.
Untuk mengetahui Hambatan-Hambatan
Teknik Hubungan sekolah dan Masyarakat.
D.
Kegunaan Penelitian
Untuk mengetahui Teknik-Teknik
Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat.
BAB
II
KAJIAN TEORI
A.
Pengertian Teknik-Teknik
Hubungan Lembaga Pendidikan dan
Masyarakat
Pengertian
teknik kaitannya erat dengan cara atau metode. Artinya bisa dikatakan bahwa
suatu upaya atau bentuk untuk memudahkan sesuatu dalam hal kegiatan yang
berhubungan dengan proses dan sistematika. Teknik hubungan lembaga pendidikan
dan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat
dengan tujuan untuk meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang
kebutuhan pendidikan serta untuk mendorong minat dan kerjasama para anggota
masyarakat dalam rangka memperbaiki sekolah menurut Purwanto dalam Benty dan
Gunawan (2015:87).Berdasarkan definisi tersebut di atas,dapat dirumuskan
bahwamanajemen pendidikan sebagai seluruh proses kegiatan bersama dandalam
bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang ada,baik personal, material,
maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan.
B.
Tujuan Penggunaan Teknik-Teknik
Hubungan Lembaga Pendidikan dan
Masyarakat.
|
|
C.
Teknik-Teknik Penyelenggaraan
Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat
Hymes
(dalam Benty dan Gunawan 2015:89) menyatakan bahwa teknik penyelenggaraan
hubungan antara lembaga pendidikan dan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi
empat, yaitu:
1.
Group meeting (teknik
pertemuan kelompok)
Tenik pertemuan kelompok dapat berupa diskusi, seminar, lokakarya,
sarasehan, rapat dan sebagainya.Orang yang dilibatkan dalam pertemuan kelompok
adalah guru, staf tata usaha, tokoh msyarakat, staf dari instansi yang terkait
dengan penyelenggaraan program pendidikan, pengguna lulusan, guru/dosen dari
lembaga pendidikan yang lain, dokter dan sebagainya.Tema yang dibahas bisa
berkaitan dengan kesehatan, penanggulangan kenakalan remaja, peningkatan
kemampuan staf sekolah, optimalisasi perlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan dan juga dikembangkan tema yang menarik sesuai kondisi yang ada.
2.
Face to face (teknik
tatap muka)
Teknik tatap muka dilakukan antara pihak lembaga pendidikan dan
masyarakat secara individual.Pihak lembaga pendidikan dapat berkunjung ke rumah
siswa yang menghadapi masalah.Pihak lembaga pendidikan dapat memanggil orang
tua atau wali siswa yang bermasalah atau siswa yang memiliki kemampuan lebih
dan perlu pembinaan bersama agar kemampuan dapat berkembang secara
maksimal.Menurut Suryosubroto dalam Benty dan Gunawan (2015:90) pertemuan tatap
mukaantara pihak sekolah dan masyarakat dapat diwujudkan dengan melakukan
kujungan kerumah-rumah masyarakat (home visit) dan memberikan laporan
kepada masyarakat mengenai perkembangan anak didiknya (reporting to parent).
Diharapkan dengan teknik ini, akan menciptakan rasa keterbukaan, kebersamaan,
serta mempererat talisilahturahmi antara sekolah dan masyarakat..
|
Observasi dan partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan
perlu dilakukan.Sekolah perlu memberi kesempatan pada masyarakat untuk
mengunjungi, mengobservasi, dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Orang
tua siswa dapat mengunjungi sekolah untuk mengobservasi proses belajar siswa
dan hasil belajar siswa.orang tua memiliki keterampilan tertentu dan dapat
membantu guru mengajar. Orang tua didalam hal ini sebagai narasumber pembahasan
materi tertentu. Kemampuan orang tua siswa yang dapat disumbangkan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran misalnya kemampuan dalam hal medis, ekonomi,
pertanian, peternakan, boga, seni lukis, agama, dan sebagainya.
4.
The written word (surat
menyurat dengan berbagai pihak yang dapat dikaitkan dengan penyelenggaraan
pendidikan).
Surat menyurat adalah lazim dilakukan oleh setiap lembaga
pendidikan.Selain biaya yang cukup murah, teknik ini dianggap mampu melakukan
setiap lembaga yang sederhana maupun lembaga yang sudah besar perkembangannya.
D.
Hambatan-Hambatan Teknik
Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Pidarta dalam
Benty dan Gunawan (2015:103) menyatakan dalam menjalin hubungan antara sekolah
dan masyarakat pastinya tidak selalu berjalan dengan lancar seperti apa yang
diharapkan, tentunya ada beberapa kendala mendasar yang juga sangat berdampak
pada keharmonisan hubungan tersebut, sehingga hubungan antara sekolah dan
masyarakat menjadi tidak lancar dan kendalanya adalah: (1) Kurangnya pemahaman
masyarakat tentang pendidikan dan juga pemahaman warga sekolah tentang apa dan
bagaimana seharusnya pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat dibangun; dan
(2) Kurangnya komunikasi antara warga sekolah dan warga masyarakat sehingga
tercipta komunikasi satu arah antara sekolah dan warga masyarakat/ wali murid
dan pada akhirnya sekolah tidak tahu keinginan masyarakat tetapi memaksakan
keinginannya pada masyarakat/ wali murid.Sekolah dalam hal ini harus mengetahui
hambatan-hambatan tersebut untuk meminimalisasi pengaruh yang negatif terhadap
upaya pengembangan sekolah.
7
7
|
BAB III
RANCANGAN
A.
Metode Penelitian
Kualitatif
Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan serta wawancara. Metode
penelitian merupakan suatu cara dalam mendapatkan secara ilmiah untuk dikaji
dan diteliti. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang menggunakan cara
penelitian yang berorientasi pada masalah yang bersifat alamiah, sehingga sifat
penelitian ini naturalistic berdasarkan hasil observasi di lapangan. Sesuai
dengan pendapat Ulfatin (2013) penelitian kualitatif merupakan penelitian
melalui pendekatan berdasarkan sesuatu yang mudah untuk diteliti dan diamati
secara menyeluruh.
Tujuan penelitian kualitatif adalah
untuk memahami dan mengetahui gejala-gejala atau masalah dari sudut pandang
ilmiah sehingga peneliti berperan untuk memecahkan masalah berdasarkan hasil
yang telah didapatkan dari hasil yang telah diteliti.Sesuai dengan penelitian
kami yaitu melalui pendekatan kualitatif.Penelitian yang kami lakukan yaitu di
lembaga pendidikan non formal bimbingan belajar PRIMAGAMA Soekarno Hatta.Teknik
yang digunakan dalam pendekatan ini adalah observasi dan wawancara.Observasi
yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengamatan, serta dokumentasi. Sedangkan
wawancara melakukan tanya jawab untuk mendapatkan sebuah informasi yang lebih
akurat dari narasumber. Narasumber yang kami wawancara yaitu bapak Luqman. Dari
hasil penelitian tersebut peneliti akan menyusun data-data yang diperoleh serta
membuat hasil analisis yang telah didapatkan.
Penelitian ini
memnafaatkan trigulasi sumber sebagai yang dikemukakan oleh patton dengan cara
(1) hasil pengamatan dibandingkan dengan data; (2) membandingkan yang dikatakan
orang lain di depan umum dan pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan
orang-orang terhadap situasi penelitian; (4) membandingkan prespektif seseorang
dan berbagai pendapat terhadap pandangan orang; (5) hasil wawancara dan studi
dokumen di bandingkan.
|
B.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
interaktif. Model ini ada 4 komponen analisis yaitu: pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan data kesimpulan. Langkah-langkah analisis data
menurut Miles dan Huberman (1992:16), adalah sebagai berikut:
1.
Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi
penilitian dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan
menentukan strategi pengumpulan datayang dipandang tepat dan untuk menentukan
fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya.
2.
|
3.
Penyajian data, yaitu rangkaian organisasi informasi yang
memungkinkan penelitian dilakukan. Penyajian data diperoleh berbagai jenis,
jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel.
4.
Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data,
penelitian arus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di
lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab akibat.
C.
Kehadiran Penelitian
Dalam proses penelitian semua anggota turut hadir dalam proses wawancara
dan observasi. Pertanyaan yang diberikan pun sesuai dengan sub tema yang
dibahas oleh kelompok.
Kegiatan wawancara
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan mengenaiteknik-teknik hubungan lembaga
pendidikan dan masyarakat.Hasil penelitian yang di dapat menjadi acuan dalam
penulisan laporan penelitian.
D.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di PRIMAGAMA
Malang.
|
Penelitian ini dilaksanakan pada hari
Jum’at tanggal 26 April 2019 pukul 10.00 WIB.Perangkat yang digunakan pada
penelitian ini adalah wawancara dan digunakan sebagai sumber dalam menulis
laporan.
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
A.
Pengertian Teknik-Teknik
Hubungan Lembaga Pendidikan dan
Masyarakat
Hubungan lembaga
pendidikan dengan masyarakat diartikan sebagai proses komunikasi yang penting
antara lembaga pendidikan dan masyakat untuk memberitahu kepada masyarakat
tentang kebutuhan dan mendorong minat
dan kerjasama antara anggota masyarakat dalam rangka untuk memperbaiki lemabag
pendidikan.
Pengertian
teknik kaitannya erat dengan cara atau metode. Artinya bisa dikatakan bahwa
suatu upaya atau bentuk untuk memudahkan sesuatu dalam hal kegiatan yang
berhubungan dengan proses dan sistematika. Teknik hubungan lembaga pendidikan
dan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat dengan
tujuan untuk meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang kebutuhan
pendidikan serta untuk mendorong minat dan kerjasama para anggota masyarakat
dalam rangka memperbaiki sekolah menurut Purwanto dalam Benty dan Gunawan
(2015:87).Berdasarkan definisi tersebut di atas,dapat dirumuskan bahwamanajemen
pendidikan sebagai seluruh proses kegiatan bersama dandalam bidang pendidikan
dengan memanfaatkan semua fasilitas yang ada,baik personal, material, maupun
spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan.
B.
Tujuan Penggunaan Teknik-Teknik
Hubungan Lembaga Pendidikan dan
Masyarakat.
Tujuan dari
pelaksanaan hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat yaitu: (1) Mengambangkan
kerjasama yang baik dan erat (2) mendapatkan suatu dukungan yang baik dari sisi
moril maupun finansial; (3) memberikan informasi terkait program yang
dilaksanakan
Maisyaroh dalam Benty dan Gunawan (2015: 88) menyatakan bahwa masyarakat
perlu membantu penyelenggaraan pendidikan agar kualitas pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan dapat dipacu secara cepat dan akhirnya menghasilkan
kualitas kehidupan masyarakat dapat meningkat. Elsbreedalam Tim Dosen
Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (dalam Benty dan
Gunawan 2015: 88) mengemukankan beberapa tujuan teknik hubungan lembaga
pendidikan dengan masyarakat, yaitu: (1) meningkatkan pemahaman masyarakat akan
pentingnya pendidikan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, yang di
dalamnya masyarakat demokratis, seyogyanya dapat menjadikan dirinya sebgai
pelopor dan pusat pengembangan bagi perubahan masyarakat di semua bidang
kehidupan masyarakat; (2) mengembangkan antusiasme/semangat saling membantu
anatara sekolah dan masyarakat demi kemajuan kedua belah pihak; (3)
meningkatkan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik; (4) berperan
dalam memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat; (5) mengembangkan
program-program sekolah kearah yang lebih maju; dan (6) mempu menumbuhkan
kreativitas serta dinamika kedua belah pihak, sehingga hubungan antara kedua
belah pihak bisa menjadi lebih aktif dan dinamis.
|
C.
Teknik-Teknik Penyelenggaraan
Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat
Adapun teknik-teknik yang di terapkan oleh PRIMAGAMA yaitu: (1) Teknik
Lisan; (2) Teknik Tertulis; (3) Tenik Peraga. Teknik Lisan ini yang berhubungan
dengan pertemuan kelompok (seminar, workshop), informasi secara face to face, penyampaian informasi, dan
pres conference. Teknik Tertulis ini berhubungan dengan surat menyurat, buku
kontak bina prestasi, laporan kepada orang tua, majala atau surat kabar,
prospetrus (brosur, pamphlet, dll), papan informasi, dan kotak saran.
Sedangkan, Teknik Peraga yang berhubungan dengan Home visit, pengirima
pembicara.
Hymes
(dalam Benty dan Gunawan 2015:89) menyatakan bahwa teknik penyelenggaraan
hubungan antara lembaga pendidikan dan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi
empat, yaitu:
1. Group
meeting (teknik pertemuan kelompok)
Tenik
pertemuan kelompok dapat berupa diskusi, seminar, lokakarya, sarasehan, rapat
dan sebagainya.Orang yang dilibatkan dalam pertemuan kelompok adalah guru, staf
tata usaha, tokoh msyarakat, staf dari instansi yang terkait dengan
penyelenggaraan program pendidikan, pengguna lulusan, guru/dosen dari lembaga
pendidikan yang lain, dokter dan sebagainya.Tema yang dibahas bisa berkaitan dengan
kesehatan, penanggulangan kenakalan remaja, peningkatan kemampuan staf sekolah,
optimalisasi perlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan dan juga
dikembangkan tema yang menarik sesuai kondisi yang ada.
2.
Face to face (teknik
tatap muka)
Teknik tatap
muka dilakukan antara pihak lembaga pendidikan dan masyarakat secara
individual.Pihak lembaga pendidikan dapat berkunjung ke rumah siswa yang
menghadapi masalah.Pihak lembaga pendidikan dapat memanggil orang tua atau wali
siswa yang bermasalah atau siswa yang memiliki kemampuan lebih dan perlu
pembinaan bersama agar kemampuan dapat berkembang secara maksimal.Menurut
Suryosubroto dalam Benty dan Gunawan (2015:90) pertemuan tatap mukaantara pihak
sekolah dan masyarakat dapat diwujudkan dengan melakukan kujungan kerumah-rumah
masyarakat (home visit) dan memberikan laporan kepada masyarakat
mengenai perkembangan anak didiknya (reporting to parent). Diharapkan
dengan teknik ini, akan menciptakan rasa keterbukaan, kebersamaan, serta
mempererat talisilahturahmi antara sekolah dan masyarakat.
|
Observasi dan partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan
perlu dilakukan.Sekolah perlu memberi kesempatan pada masyarakat untuk
mengunjungi, mengobservasi, dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Orang
tua siswa dapat mengunjungi sekolah untuk mengobservasi proses belajar siswa
dan hasil belajar siswa.orang tua memiliki keterampilan tertentu dan dapat
membantu guru mengajar. Orang tua didalam hal ini sebagai narasumber pembahasan
materi tertentu. Kemampuan orang tua siswa yang dapat disumbangkan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran misalnya kemampuan dalam hal medis, ekonomi,
pertanian, peternakan, boga, seni lukis, agama, dan sebagainya.
|
Surat menyurat adalah lazim dilakukan oleh setiap lembaga
pendidikan.Selain biaya yang cukup murah, teknik ini dianggap mampu melakukan setiap
lembaga yang sederhana maupun lembaga yang sudah besar perkembangannya.
D.
Hambatan-Hambatan Teknik
Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Hambatan yang sering
dialami oleh PRIMAGAMA yaitu tentang kehadiran dan ketidak hadiran siswa.Pidarta
dalam Benty dan Gunawan (2015:103) menyatakan dalam menjalin hubungan antara
sekolah dan masyarakat pastinya tidak selalu berjalan dengan lancar seperti apa
yang diharapkan, tentunya ada beberapa kendala mendasar yang juga sangat
berdampak pada keharmonisan hubungan tersebut, sehingga hubungan antara sekolah
dan masyarakat menjadi tidak lancar dan kendalanya adalah: (1) Kurangnya
pemahaman masyarakat tentang pendidikan dan juga pemahaman warga sekolah
tentang apa dan bagaimana seharusnya pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat
dibangun; dan (2) Kurangnya komunikasi antara warga sekolah dan warga
masyarakat sehingga tercipta komunikasi satu arah antara sekolah dan warga
masyarakat/ wali murid dan pada akhirnya sekolah tidak tahu keinginan
masyarakat tetapi memaksakan keinginannya pada masyarakat/ wali murid.Sekolah
dalam hal ini harus mengetahui hambatan-hambatan tersebut untuk meminimalisasi
pengaruh yang negatif terhadap upaya pengembangan sekolah.
BAB. IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teknik hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat yaitu sebuah proses
komunikasi yang penting antara sekolah dan masyarakat bertujuan untuk mendorong
minat dan kerjasama antara anggota masyarakat dalam rangka untuk memperbaiki
sekolah. Dengan adanya teknik-teknik masyarakat dapat mengetahuinya
masalah-masalah yang diahadapi bimbingan belajar tersebut.Selain iru dengan
adanya tekniknik humangan masyarakat dan lembaga pendidikan, bimbingan belajar
dapat memperoleh dukungan yang positif dari masyarakat.
Tujuan dari pelaksanaan hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat yaitu:
(1) Mengambangkan kerjasama yang baik dan erat (2) mendapatkan suatu dukungan
yang baik dari sisi moril maupun finansial; (3) memberikan informasi terkait
program yang dilaksanakan. teknik-teknik yang di terapkan oleh PRIMAGAMA yaitu:
(1) Teknik Lisan; (2) Teknik Tertulis; (3) Tenik Peraga.
B. Saran
Menurut kelompok masih
banyak cara dalam menanggulangi kendala-kendala yang dihadapi PRIMAGAMA dalam
mengatasi kehadiran dan ketidakhadiran siswa dalam pembelajaran. Cara yang
dilakukan PRIMAGAMA dalam mengatasi kendala-kendala dalam kehadiran dan
ketidakhadiran siswa sudah cukup baik.Namun perlu dilakukan penambahan dalam
mengatasi kendala tersebut.
|
|
DAFTAR RUJUKAN
Benty, DJ.DJ.N. dan
Gunawan, I. 2015.Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat. Malang: UM PRESS.
Kusumastuti, F. 2002.
Dasar- dasar Hubungan Masyarakat. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Milles dan Huberman.1992.Analisis
Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Moloeng. 2002. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.
Ulfatin, N. 2013.
Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan: Teori dan Aplikasi.
Malang: Bayumedia Publishing.
|
No comments:
Post a Comment