Friday, November 8, 2019

TEKNIK-TEKNIK HUBUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT.

Link Download



TEKNIK-TEKNIK HUBUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT.

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
ManajmenHubungan Masyarakat
Yang dibina oleh Bapak Dr. Raden Bambang Sumarsono, M.Pd.

Disusun oleh :
Bella Ratna I               (170131601093)
Eva Farahdiba             (170131601076)
Indra Bayu N              (170131601040)
Tamara Tahta A.R       (170131601027)










UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
S1 ADMINISTRASI PENDIDIKAN
MEI 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul Teknik-Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat.Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas pembelajaran Manajemen Hubungan Masyarakat.
            Kami menyadari bahwa Tuhanlah sumber segala ilmu pengetahuan sehingga kami merasa memiliki kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu kami membutuhkan saran dan kritik agar makalah ini menjadi lebih baik.Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.








Malang, Februari 2019


Penulis





i


DAFTAR ISI

A. Pengertian Teknik Hubungan  Lembaga Pendidikan dan Masyarakat................ 4
B.  Penggunaan Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan  Masyarakat............. 4
C.  Teknik Penyelenggaraan Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat....... 5
D. Hambatan-Hambatan Teknik Hubungan sekolah dan Masyarakat…………….6

BAB III RANCANGAN.. 8

A. Pengertian Teknik Hubungan  Lembaga Pendidikan dan Masyarakat.............. 11
B.  Penggunaan Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan  Masyarakat........... 11
C.  Teknik Penyelenggaraan Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat..... 12
D. Hambatan-Hambatan Teknik Hubungan sekolah dan Masyarakat………..….14

BAB VPENUTUP.. 15
i


BAB I

PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang
Sebuah lembaga pendidikan tentunya harus memiliki relasi yang luas agar lembaga tersebut mampu menjadi rujukan yang baik dan berkualitas sehingga menjadikan nilai pandang masyarakat menjadi positif dan tertarik terhadap lembaga tersebut. Oleh karena itu, untuk membangun relasi yang baik maka setiap lembaga harus memiliki hubungan masyarakat yang sangat erat yang bertujuan untuk mengajak partisipasi dan kerja sama anatara pihak lembaga dan masyarakat. Hubungan masayarakat di lembaga pendidikan secara umum yang kita ketahui yaitu komite sekolah yang berusaha menghubungkan dan mewadahi partisipasi masayarakat untuk ikut serta dalam berkonstribusi membangun tujuan sekolah.Akan tetapi, hubungan masyarakat di lembaga pendidikan tidak hanya di sekolah tetapi juga di lembaga pendidikan non formal lainnya, misalnya bimbingan belajar siswa.
Hubungan masyarakat berkaitan dengan disiplin ilmu sosial yang berupa seni untuk menganalisis berbagai kecenderungan serta memperkirakan kemungkinan konskuensi di setiap kegiatan dengan memberi masukan dan saran kepada pimpinan organisasi dan mengimplementasikan program tindakan terencana untuk melayani kebutuhan organisasi publik (Kusumastuti: 2002). Dalam menjalin hubungan masyarakat diperlukan kegiatan yang secara rutin dan berkala yang sudah tersusun sesuai jadwal yang telah direncanakan. Kegiatan tersebut dilakukan agar proses hubungan dengan masyarakat dapat berjalan secara optimal dan semakin cepat dalam membangun tujuan bersama serta lebih cepat dalam menyelesaikan masalah dan program-program yang dilakukan di suatu lembaga.


Suatu lembaga melakukan kegiatan hubungan masyarakat harus melalui proses secara matang dan mendasar yang sesuai dengan arah visi misi di dalam lembaga pendidikan tersebut. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mendapatkan partisipasi masyarakat agar lebih peduli dan memperhatikan lembaga pendidikan tersebut.Maka dari itu, lembaga pendidikan perlu memperhatikan teknik agar kegiatan yang telah direncanakan dapat terimplementasi secara optimal. Teknik kaitannya erat dengan metode atau cara, yang artinya suatu upaya atau bentuk untuk memudahkan sesuatu dalam hal kegiatan yang berhubungan dengan proses dan sistematika. Sesuai dengan pendapat Purwanto dalam Gunawan dan Benty (2015:87) teknik hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat merupakan proses jalinan komunikasi antara pihak lembaga pendidikan dan masyarakat dengan memberikan pengertian kepada masyarakat agar meningkatkan partisipasi masyarakat tentang pentingnya kebutuhan pendidikan serta meningkatkan dorongan atau minat masyarakat untuk ikut serta bekerja sama dalam memperbaiki mutu pendidikan.


Teknik hubungan masyarakat secara umum bertujuan sebagai meningkatkan daya minat masyarakat agar ikut serta dalam membangun lembaga pendidikan.Sesuai dengan pendapat Gunawan dan Benty (2015:88) tujuan teknik hubungan masyarakat pendidikan yaitu, 1). Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui pemahaman terhadap masyarakat akan pentingnya sebuah pendidikan, 2). Membangun kerjasama antara pihak lembaga pendidikan dan masyarakat, 3).Meningkatkan kualitas pendidikan, 4).Memahami kebutuhan masyarakat, 5).Mengembangan program pendidikan, 6).Menumbuhkan kreativitas atau ide-ide antar lembaga pendidikan dan masyarakat.Secara umum teknik hubungan masyarakat meliputi, teknik lisan, teknik tulisan, dan teknik peragaan.

B.   RumusanMasalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebgai berikut :
1.      Apa pengertian Teknik Hubungan  Lembaga Pendidikan dan Masyarakat ?
2.      ApaTujuan Penggunaan Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan  Masyarakat ?
3.     Apa saja Teknik Penyelenggaraan Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat ?
4.      Apa saja Hambatan-Hambatan Teknik Hubungan sekolah dan
Masyarakat ?
   



   D. TujuanPenulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian Teknik Hubungan  Lembaga Pendidikan dan Masyarakat.
2.      Untuk mengetahui Tujuan Penggunaan Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan  Masyarakat.
3.      Untuk mengetahui Teknik Penyelenggaraan Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat
4.      Untuk mengetahui Hambatan-Hambatan Teknik Hubungan sekolah dan Masyarakat.

D.     Kegunaan Penelitian
  Untuk mengetahui Teknik-Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat. 




BAB II

              KAJIAN TEORI

 

A.    Pengertian Teknik-Teknik Hubungan  Lembaga Pendidikan dan Masyarakat
Pengertian teknik kaitannya erat dengan cara atau metode. Artinya bisa dikatakan bahwa suatu upaya atau bentuk untuk memudahkan sesuatu dalam hal kegiatan yang berhubungan dengan proses dan sistematika. Teknik hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang kebutuhan pendidikan serta untuk mendorong minat dan kerjasama para anggota masyarakat dalam rangka memperbaiki sekolah menurut Purwanto dalam Benty dan Gunawan (2015:87).Berdasarkan definisi tersebut di atas,dapat dirumuskan bahwamanajemen pendidikan sebagai seluruh proses kegiatan bersama dandalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang ada,baik personal, material, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan.

B.     Tujuan Penggunaan Teknik-Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan  Masyarakat.


Maisyaroh dalam Benty dan Gunawan (2015: 88) menyatakan bahwa masyarakat perlu membantu penyelenggaraan pendidikan agar kualitas pertumbuhan dan perkembangan pendidikan dapat dipacu secara cepat dan akhirnya menghasilkan kualitas kehidupan masyarakat dapat meningkat. Elsbreedalam Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (dalam Benty dan Gunawan 2015: 88) mengemukankan beberapa tujuan teknik hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat, yaitu: (1) meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, yang di dalamnya masyarakat demokratis, seyogyanya dapat menjadikan dirinya sebgai pelopor dan pusat pengembangan bagi perubahan masyarakat di semua bidang kehidupan masyarakat; (2) mengembangkan antusiasme/semangat saling membantu anatara sekolah dan masyarakat demi kemajuan kedua belah pihak; (3) meningkatkan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik; (4) berperan dalam memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat; (5) mengembangkan program-program sekolah kearah yang lebih maju; dan (6) mempu menumbuhkan kreativitas serta dinamika kedua belah pihak, sehingga hubungan antara kedua belah pihak bisa menjadi lebih aktif dan dinamis.


C.    Teknik-Teknik Penyelenggaraan Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat
Hymes (dalam Benty dan Gunawan 2015:89) menyatakan bahwa teknik penyelenggaraan hubungan antara lembaga pendidikan dan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
1.               Group meeting (teknik pertemuan kelompok)
Tenik pertemuan kelompok dapat berupa diskusi, seminar, lokakarya, sarasehan, rapat dan sebagainya.Orang yang dilibatkan dalam pertemuan kelompok adalah guru, staf tata usaha, tokoh msyarakat, staf dari instansi yang terkait dengan penyelenggaraan program pendidikan, pengguna lulusan, guru/dosen dari lembaga pendidikan yang lain, dokter dan sebagainya.Tema yang dibahas bisa berkaitan dengan kesehatan, penanggulangan kenakalan remaja, peningkatan kemampuan staf sekolah, optimalisasi perlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan dan juga dikembangkan tema yang menarik sesuai kondisi yang ada.
2.               Face to face (teknik tatap muka)
Teknik tatap muka dilakukan antara pihak lembaga pendidikan dan masyarakat secara individual.Pihak lembaga pendidikan dapat berkunjung ke rumah siswa yang menghadapi masalah.Pihak lembaga pendidikan dapat memanggil orang tua atau wali siswa yang bermasalah atau siswa yang memiliki kemampuan lebih dan perlu pembinaan bersama agar kemampuan dapat berkembang secara maksimal.Menurut Suryosubroto dalam Benty dan Gunawan (2015:90) pertemuan tatap mukaantara pihak sekolah dan masyarakat dapat diwujudkan dengan melakukan kujungan kerumah-rumah masyarakat (home visit) dan memberikan laporan kepada masyarakat mengenai perkembangan anak didiknya (reporting to parent). Diharapkan dengan teknik ini, akan menciptakan rasa keterbukaan, kebersamaan, serta mempererat talisilahturahmi antara sekolah dan masyarakat..              

3. Observation and participation (observasi dan partisipasi)
Observasi dan partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan perlu dilakukan.Sekolah perlu memberi kesempatan pada masyarakat untuk mengunjungi, mengobservasi, dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Orang tua siswa dapat mengunjungi sekolah untuk mengobservasi proses belajar siswa dan hasil belajar siswa.orang tua memiliki keterampilan tertentu dan dapat membantu guru mengajar. Orang tua didalam hal ini sebagai narasumber pembahasan materi tertentu. Kemampuan orang tua siswa yang dapat disumbangkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran misalnya kemampuan dalam hal medis, ekonomi, pertanian,  peternakan, boga, seni lukis, agama, dan sebagainya.
4.                   The written word (surat menyurat dengan berbagai pihak yang dapat dikaitkan dengan penyelenggaraan pendidikan).
Surat menyurat adalah lazim dilakukan oleh setiap lembaga pendidikan.Selain biaya yang cukup murah, teknik ini dianggap mampu melakukan setiap lembaga yang sederhana maupun lembaga yang sudah besar perkembangannya.

D.    Hambatan-Hambatan Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Pidarta dalam Benty dan Gunawan (2015:103) menyatakan dalam menjalin hubungan antara sekolah dan masyarakat pastinya tidak selalu berjalan dengan lancar seperti apa yang diharapkan, tentunya ada beberapa kendala mendasar yang juga sangat berdampak pada keharmonisan hubungan tersebut, sehingga hubungan antara sekolah dan masyarakat menjadi tidak lancar dan kendalanya adalah: (1) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan dan juga pemahaman warga sekolah tentang apa dan bagaimana seharusnya pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat dibangun; dan (2) Kurangnya komunikasi antara warga sekolah dan warga masyarakat sehingga tercipta komunikasi satu arah antara sekolah dan warga masyarakat/ wali murid dan pada akhirnya sekolah tidak tahu keinginan masyarakat tetapi memaksakan keinginannya pada masyarakat/ wali murid.Sekolah dalam hal ini harus mengetahui hambatan-hambatan tersebut untuk meminimalisasi pengaruh yang negatif terhadap upaya pengembangan sekolah.

7


BAB III
RANCANGAN

A.    Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan serta wawancara. Metode penelitian merupakan suatu cara dalam mendapatkan secara ilmiah untuk dikaji dan diteliti. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang menggunakan cara penelitian yang berorientasi pada masalah yang bersifat alamiah, sehingga sifat penelitian ini naturalistic berdasarkan hasil observasi di lapangan. Sesuai dengan pendapat Ulfatin (2013) penelitian kualitatif merupakan penelitian melalui pendekatan berdasarkan sesuatu yang mudah untuk diteliti dan diamati secara menyeluruh.
Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami dan mengetahui gejala-gejala atau masalah dari sudut pandang ilmiah sehingga peneliti berperan untuk memecahkan masalah berdasarkan hasil yang telah didapatkan dari hasil yang telah diteliti.Sesuai dengan penelitian kami yaitu melalui pendekatan kualitatif.Penelitian yang kami lakukan yaitu di lembaga pendidikan non formal bimbingan belajar PRIMAGAMA Soekarno Hatta.Teknik yang digunakan dalam pendekatan ini adalah observasi dan wawancara.Observasi yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengamatan, serta dokumentasi. Sedangkan wawancara melakukan tanya jawab untuk mendapatkan sebuah informasi yang lebih akurat dari narasumber. Narasumber yang kami wawancara yaitu bapak Luqman. Dari hasil penelitian tersebut peneliti akan menyusun data-data yang diperoleh serta membuat hasil analisis yang telah didapatkan.
Penelitian ini memnafaatkan trigulasi sumber sebagai yang dikemukakan oleh patton dengan cara (1) hasil pengamatan dibandingkan dengan data; (2) membandingkan yang dikatakan orang lain di depan umum dan pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang terhadap situasi penelitian; (4) membandingkan prespektif seseorang dan berbagai pendapat terhadap pandangan orang; (5) hasil wawancara dan studi dokumen di bandingkan.



B.     Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif. Model ini ada 4 komponen analisis yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan data kesimpulan. Langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman (1992:16), adalah sebagai berikut:
1.         Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penilitian dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menentukan strategi pengumpulan datayang dipandang tepat dan untuk menentukan fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya.
2.        


Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang ada dilapangan langsung, dan di teruskan pada waktu pengumpulan data, dengan demikian reduksi data dimulai sejak peneliti memfokuskan wilayah penelitian.
3.         Penyajian data, yaitu rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan penelitian dilakukan. Penyajian data diperoleh berbagai jenis, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel.
4.         Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data, penelitian arus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab akibat.

C.    Kehadiran Penelitian
Dalam proses penelitian semua anggota turut hadir dalam proses wawancara dan observasi. Pertanyaan yang diberikan pun sesuai dengan sub tema yang dibahas oleh kelompok.
Kegiatan wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan mengenaiteknik-teknik hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat.Hasil penelitian yang di dapat menjadi acuan dalam penulisan laporan penelitian.

D.    Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di PRIMAGAMA Malang.
  

E. Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 26 April 2019 pukul 10.00 WIB.Perangkat yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara dan digunakan sebagai sumber dalam menulis laporan.

                 BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Teknik-Teknik Hubungan  Lembaga Pendidikan dan Masyarakat
Hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat diartikan sebagai proses komunikasi yang penting antara lembaga pendidikan dan masyakat untuk memberitahu kepada masyarakat tentang  kebutuhan dan mendorong minat dan kerjasama antara anggota masyarakat dalam rangka untuk memperbaiki lemabag pendidikan.
Pengertian teknik kaitannya erat dengan cara atau metode. Artinya bisa dikatakan bahwa suatu upaya atau bentuk untuk memudahkan sesuatu dalam hal kegiatan yang berhubungan dengan proses dan sistematika. Teknik hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang kebutuhan pendidikan serta untuk mendorong minat dan kerjasama para anggota masyarakat dalam rangka memperbaiki sekolah menurut Purwanto dalam Benty dan Gunawan (2015:87).Berdasarkan definisi tersebut di atas,dapat dirumuskan bahwamanajemen pendidikan sebagai seluruh proses kegiatan bersama dandalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang ada,baik personal, material, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan.

B.     Tujuan Penggunaan Teknik-Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan  Masyarakat.
Tujuan dari pelaksanaan hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat yaitu: (1) Mengambangkan kerjasama yang baik dan erat (2) mendapatkan suatu dukungan yang baik dari sisi moril maupun finansial; (3) memberikan informasi terkait program yang dilaksanakan
Maisyaroh dalam Benty dan Gunawan (2015: 88) menyatakan bahwa masyarakat perlu membantu penyelenggaraan pendidikan agar kualitas pertumbuhan dan perkembangan pendidikan dapat dipacu secara cepat dan akhirnya menghasilkan kualitas kehidupan masyarakat dapat meningkat. Elsbreedalam Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (dalam Benty dan Gunawan 2015: 88) mengemukankan beberapa tujuan teknik hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat, yaitu: (1) meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, yang di dalamnya masyarakat demokratis, seyogyanya dapat menjadikan dirinya sebgai pelopor dan pusat pengembangan bagi perubahan masyarakat di semua bidang kehidupan masyarakat; (2) mengembangkan antusiasme/semangat saling membantu anatara sekolah dan masyarakat demi kemajuan kedua belah pihak; (3) meningkatkan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik; (4) berperan dalam memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat; (5) mengembangkan program-program sekolah kearah yang lebih maju; dan (6) mempu menumbuhkan kreativitas serta dinamika kedua belah pihak, sehingga hubungan antara kedua belah pihak bisa menjadi lebih aktif dan dinamis.

C.    Teknik-Teknik Penyelenggaraan Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat
Adapun teknik-teknik yang di terapkan oleh PRIMAGAMA yaitu: (1) Teknik Lisan; (2) Teknik Tertulis; (3) Tenik Peraga. Teknik Lisan ini yang berhubungan dengan pertemuan kelompok (seminar, workshop), informasi secara face to face, penyampaian informasi, dan pres conference. Teknik Tertulis ini berhubungan dengan surat menyurat, buku kontak bina prestasi, laporan kepada orang tua, majala atau surat kabar, prospetrus (brosur, pamphlet, dll), papan informasi, dan kotak saran. Sedangkan, Teknik Peraga yang berhubungan dengan Home visit, pengirima pembicara.
Hymes (dalam Benty dan Gunawan 2015:89) menyatakan bahwa teknik penyelenggaraan hubungan antara lembaga pendidikan dan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
1.      Group meeting (teknik pertemuan kelompok)
Tenik pertemuan kelompok dapat berupa diskusi, seminar, lokakarya, sarasehan, rapat dan sebagainya.Orang yang dilibatkan dalam pertemuan kelompok adalah guru, staf tata usaha, tokoh msyarakat, staf dari instansi yang terkait dengan penyelenggaraan program pendidikan, pengguna lulusan, guru/dosen dari lembaga pendidikan yang lain, dokter dan sebagainya.Tema yang dibahas bisa berkaitan dengan kesehatan, penanggulangan kenakalan remaja, peningkatan kemampuan staf sekolah, optimalisasi perlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan dan juga dikembangkan tema yang menarik sesuai kondisi yang ada.
2.      Face to face (teknik tatap muka)
Teknik tatap muka dilakukan antara pihak lembaga pendidikan dan masyarakat secara individual.Pihak lembaga pendidikan dapat berkunjung ke rumah siswa yang menghadapi masalah.Pihak lembaga pendidikan dapat memanggil orang tua atau wali siswa yang bermasalah atau siswa yang memiliki kemampuan lebih dan perlu pembinaan bersama agar kemampuan dapat berkembang secara maksimal.Menurut Suryosubroto dalam Benty dan Gunawan (2015:90) pertemuan tatap mukaantara pihak sekolah dan masyarakat dapat diwujudkan dengan melakukan kujungan kerumah-rumah masyarakat (home visit) dan memberikan laporan kepada masyarakat mengenai perkembangan anak didiknya (reporting to parent). Diharapkan dengan teknik ini, akan menciptakan rasa keterbukaan, kebersamaan, serta mempererat talisilahturahmi antara sekolah dan masyarakat.


3. Observation and participation (observasi dan partisipasi)
Observasi dan partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan perlu dilakukan.Sekolah perlu memberi kesempatan pada masyarakat untuk mengunjungi, mengobservasi, dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Orang tua siswa dapat mengunjungi sekolah untuk mengobservasi proses belajar siswa dan hasil belajar siswa.orang tua memiliki keterampilan tertentu dan dapat membantu guru mengajar. Orang tua didalam hal ini sebagai narasumber pembahasan materi tertentu. Kemampuan orang tua siswa yang dapat disumbangkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran misalnya kemampuan dalam hal medis, ekonomi, pertanian,  peternakan, boga, seni lukis, agama, dan sebagainya.    

4.  The written word (surat menyurat dengan berbagai pihak yang dapat dikaitkan dengan penyelenggaraan pendidikan).
Surat menyurat adalah lazim dilakukan oleh setiap lembaga pendidikan.Selain biaya yang cukup murah, teknik ini dianggap mampu melakukan setiap lembaga yang sederhana maupun lembaga yang sudah besar perkembangannya.

D.       Hambatan-Hambatan Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Hambatan yang sering dialami oleh PRIMAGAMA yaitu tentang kehadiran dan ketidak hadiran siswa.Pidarta dalam Benty dan Gunawan (2015:103) menyatakan dalam menjalin hubungan antara sekolah dan masyarakat pastinya tidak selalu berjalan dengan lancar seperti apa yang diharapkan, tentunya ada beberapa kendala mendasar yang juga sangat berdampak pada keharmonisan hubungan tersebut, sehingga hubungan antara sekolah dan masyarakat menjadi tidak lancar dan kendalanya adalah: (1) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan dan juga pemahaman warga sekolah tentang apa dan bagaimana seharusnya pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat dibangun; dan (2) Kurangnya komunikasi antara warga sekolah dan warga masyarakat sehingga tercipta komunikasi satu arah antara sekolah dan warga masyarakat/ wali murid dan pada akhirnya sekolah tidak tahu keinginan masyarakat tetapi memaksakan keinginannya pada masyarakat/ wali murid.Sekolah dalam hal ini harus mengetahui hambatan-hambatan tersebut untuk meminimalisasi pengaruh yang negatif terhadap upaya pengembangan sekolah.






BAB. IV
                                                                 PENUTUP

A.    Kesimpulan
Teknik hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat yaitu sebuah proses komunikasi yang penting antara sekolah dan masyarakat bertujuan untuk mendorong minat dan kerjasama antara anggota masyarakat dalam rangka untuk memperbaiki sekolah. Dengan adanya teknik-teknik masyarakat dapat mengetahuinya masalah-masalah yang diahadapi bimbingan belajar tersebut.Selain iru dengan adanya tekniknik humangan masyarakat dan lembaga pendidikan, bimbingan belajar dapat memperoleh dukungan yang positif dari masyarakat.
Tujuan dari pelaksanaan hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat yaitu: (1) Mengambangkan kerjasama yang baik dan erat (2) mendapatkan suatu dukungan yang baik dari sisi moril maupun finansial; (3) memberikan informasi terkait program yang dilaksanakan. teknik-teknik yang di terapkan oleh PRIMAGAMA yaitu: (1) Teknik Lisan; (2) Teknik Tertulis; (3) Tenik Peraga.
B.     Saran
Menurut kelompok masih banyak cara dalam menanggulangi kendala-kendala yang dihadapi PRIMAGAMA dalam mengatasi kehadiran dan ketidakhadiran siswa dalam pembelajaran. Cara yang dilakukan PRIMAGAMA dalam mengatasi kendala-kendala dalam kehadiran dan ketidakhadiran siswa sudah cukup baik.Namun perlu dilakukan penambahan dalam mengatasi kendala tersebut.

Menurut kelompok perlu dilakukan teknik tatap muka terlebih dahulu kepada murid apabila murid tersebut mempunyai masalah dalam kehadiran dan ketidakhadiran, setelah itu barulah menghubungi pihak orang tua. Dengan cara tersebut, menurut kelompok lebih efisien dan efektif untuk mengatasi kendala tersebut. Karena dari pihak murid mengerti permasalahannya tidak hanya orang tua.

DAFTAR RUJUKAN

 

Benty, DJ.DJ.N. dan Gunawan, I. 2015.Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat. Malang:           UM PRESS.
Kusumastuti, F. 2002. Dasar- dasar Hubungan Masyarakat. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Milles dan Huberman.1992.Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Moloeng. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.
Ulfatin, N. 2013. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan: Teori dan Aplikasi. Malang: Bayumedia Publishing.




















No comments:

Post a Comment

Galeri Foto