MODEL
PEMBELAJARAN LAIN-LAIN
Disusun untuk memenuhi mata kuliah
Belajar dan Pembelajaran
yang dibina oleh Bapak Zainul Abidin
S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh :
Dese Setiyowulan 170131601072
Deva Eriyani 170131601019
Eva Farahdiba 170131601011
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
JURUSAN
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGAM STUDI
S1 ADMINISTRASI PENDIDIKAN
OKTOBER 2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah
memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesehatan dan kesempatan
sehingga kita bisa menyelesaikan makalah mata kuliah “Belajar dan Pembelajaran”.
Kemudian
sholawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang
telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunah untuk keselamatan umat
di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah “Belajar dan
Pembelajaran” di bidang studi Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan.
Selanjutnya, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Zainul Abidin selaku dosen pembimbing mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.
Kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Malang, 13 Oktober 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.
Latar
Belakang........................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah...................................................................................... 1
C.
Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.
Pengertian
dari Belajar dan Pembelajaran................................................. 3
B.
Pengertian
Pembelajaran Berbasis Masalah............................................... 3
C.
Dasar
Pembelajaran Berbasis Masalah....................................................... 4
D.
Hal-hal
Praktis dari Pembelajaran Berbasis Masalah................................. 4
E.
Pembelajaran
Penularan Informasi............................................................. 5
F.
Dasar
Pembelajaran Penularan Informasi.................................................. 5
G.
Hal-hal
Praktis dari Pembelajaran Penularan Informasi............................. 6
H.
Pengertian
Pembelajaran Transformatif..................................................... 6
I.
Dasar
dari Pembelajaran Transformatif..................................................... 7
J.
Hal-hal
Praktis dari Pembelajaran Transformatif....................................... 7
BAB III PENUTUP............................................................................................... 8
A.
Kesimpulan................................................................................................ 8
B.
Saran.......................................................................................................... 8
DAFTAR RUJUKAN........................................................................................... 9
|
|
BAB I
PENDAHLUAN
A. Latar
Belakang
Pembelajaran
merupakan serangkaian kegiatan yang telah direncanakan oleh setiap guru agar
siswa dapat melakukan pembelajaran guna mencapai tujuan yang telah disepakati
bersama. Dalam hal ini, seorang guru harus mencari tahu apa materi yang
disajikan agar mudah dipahami oleh siswa sehingga siswa selalu aktif dalam
proses belajar di dalam kelas, sehingga tercapainya kompetensi yang telah
diharapkan oleh seorang guru.
Berkaitan
dengan cara atau metode apa saja yang akan dipilih dan digunakan dalam
kegiatan-kegiatan pembelajaran, seorang guru harus terlebih dahulu mengetahui
berbagai pendakatan, strategi, dan model pembelajaran. Pemahaman tentang
hal ini akan memberikan rujukan kepada guru untuk dapat memilah, memilih, dan
menentukan dengan tepat metode pmbelajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
Peru
menyadari bahwa setiap bentuk pembelajaran memiliki sudut pandang yang berbeda
tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangan tentang guru, dan pandangan
tentang siswa, berbagai strategi dan model pembelajaran yang dikembangkan
menjadi berbeda, dan proses pembelajaran akan berbeda dengan strategi
pembelajaran yang sama.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan belajar dan pembelajaran ?
2.
Apa
yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis masalah ?
3.
Bagaimana
dasar dari pembelajaran berbasis masalah ?
4.
Apa
saja hal-hal praktis dari pembelajaran berbasis masalah ?
5.
Bagaimana
pembelajaran penularan informasi ?
6.
Bagaimana
dasar dari pembelajaran penularan informasi ?
7.
Apa
saja hal-hal praktis dari pembelajaran penularan informasi ?
8.
|
1
|
9.
|
2
|
10. Apa saja hal-hal praktis dari pembelajaran transformatif
?
C. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari belajar dan pembelajaran
2.
Untuk
mengetahui pengertian pembelajaran berbasis masalah
3.
Untuk
mengetahui dasar dari pembelajaran berbasis masalah
4.
Untuk
mengetahui hal-hal praktis dari pembelajaran berbasis masalah
5.
Untuk
mengetahui pembelajaran penularan informasi
6.
Untuk
mengetahui dasar dari pembelajaran penularan informasi
7.
Untuk
mengetahui hal-hal praktis dari pembelajaran penularan informasi
8.
Untuk
mengetahui pengertian pembelajaran transformatif
9.
Untuk
mengetahui dasar dari pembelajaran transformatif
10.
Untuk
mengetahui hal-hal praktis dari pembelajaran transformatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pembelajaran
Belajar
pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di
sekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan
kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Pembelajaran
adalah suatu upaya untuk menciptakan lingkungan belajar dan pelayanan terhadap
kemmapuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa yang beragam agar terjadi
interaksi edukatif secra optimal antara guru dan siswa, antara siswa dan siswa,
serta antara siswa dan lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu
komponen yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu
dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan
evaluasi pembelajaran. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus dipahami
oleh guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran (Rusman, 2017).
Belajar dan
pembelejaran merupakan aktivitas utama dalam proses pendidikan untuk mencapai tujuan
tertentu yang dicirikan dengan keterlibatan sejumlah komponen yang saling
terkait satu sama lain (Hanafy, 2014).
B.
Pembelajaran
Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah bermaksud melatih banyak
dimensi kepribadian subjek belajar yaitu, perilaku, kognisi, emosi, dan dimensi
sosial. Sifat masalah yang dibawa ke dalam belajar adalah tidak selalu masalah
riel, dapat dan kadang-kadang hanya dapat berupa masalah bersifat simulatif dan
antisipatif. Hal ini terjadi karena :
1.
|
3
|
2.
|
4
|
3.
Masalah
riel tertentu terjadi ditentukan oleh “kemauan” alam misalnya, masalah
pengentasan sosial korban banjir. Pada lain pihak, sebagai tambahan.
4.
Para
siswa perlu banyak berlatih memecahkan masalah ( sedapat mungkin mencapai overlearning) sebelum masalah riel atau
pengambilan real sudah benar-benar harus dihadapi.
a. Dasar
Pembelajaran Berbasis Masalah
Masalah
(problem, atau permasalahan problematic) mengandung 2 unsur pokok:
(1) orientasi masalah (problem
orientation); dan situasi masalah (problem
situation) (Agasi dalam Mappiare, A 2014:144). Masalah yang dimaksud disini
dapat mencakup kedua bagian itu, namun dibatasi substansinya. Konsepsi masalah (orientasi
dan situasi) memang sangat luas substansinya, mulai dari upaya untuk survive atau bertahap hidup dalam
kompetisi antar spesies dan proses adaptasi biologis, upaya memahami fenomena
secara ilmiah, sampai pada belajar memahami atau terampil sesuatu.(4). Model
pemecahan masalah dalam pembelajaran lazimnya hanya mencakup yang terakhir.
Selain itu masalah sebagai basis disini didefinisikan secara optimistic yaitu
kesenjangan antara keadaan yang ada dengan harapan atau tujuan sebagai hal
terkelola.
b. Hal-hal
Praktis
Model
pembelajaran berbasis masalah memusatkan orientasi pada proses dan arah diri
peserta didik. Model pembelajaran ini mengadoptasi pula prinsip-prinsip penting
dari Experiential Learning, terutama
keberadaan refleksi pribadi secara kritis. Orientasi dan prinsip prinsip itu
diterapkan untuk meningkatkan proses belajar peserta didik dalam kancah pencari
temuan (inqury), penelitian atau
observasi kejadian sehari-hari mengandung masalah baik dalam kerja secara
kelompok maupun secara perorangan. Dalam berbagaai tujuan belajar, model ini
juga diterapkan
|
5
|
Aktifitas pembelajaran berbasis
masalah pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Pelajaran dimulai
dari suatu masalah, dan pemecahannya merupakan proses pembelajaran, 2) Para
siswa bertanggung jawab untuk meneliti masalah , merancang sejumlah strategi
dan penemuan sejumlah solusi. Kelompok perlu cukup kecil (biasanya 3 sampai 5
orang ) sehingga semua siswa dapat berpatisipasi aktif dalam proses, 3) Guru
membimbing upaya para siswa melalui pertanyaan dan petunjuk lainnya. Dalam
pembelajaran berbasis masalah, subjek belajar menjalani atau mengalami.
C. Pembelajaran
Penularan informasi (Cascade Model Of
Learning)
Model
pembelajaran “penularan informasi “(cascade
model of learning) merupakan salah satu model yang sangat mudah dikelola
oleh guru. Model ini sangat memberdayakan guru dan siswa dalam belajar lebih
mandiri dalam kelompok. Selain terbukti efektif model ini juga sangat efisien.
a.
Dasar Penularan
Informasi
Salah
satu model pembelajaran yang diklaim sebagai cukup dapat diandalkan dalam
penguasaan konseptual secara lengkap dan
merata adalah model pembelajaran penularan informasi (cascade model of learning). Prinsip dasar yang diterapkan dalam
model ini adalah partisipasi aktif dalam subjek yang terlihat dalam proses
belajar, dan prinsip ”learning how to learn”.Dalam prosesnya, subjek pembelajar,
guru atau dosen menularkan informasi (pengetahuan dan strategi penguasaannya)
kepada sekelompok subjek belajar dan saling menularkan informasi secara
berangkai, dimana semua objek belajar menjalani proses kaloborasi. (Reynoldi s,
dkk dalam Mappiare, 2014:147).
Proses
penulararan informasi dapat dilakukan baik secara individu atau kelompok. Namun
prinsip dasar mengenai partisipasi aktif subjek belajar, dimana keaktifan dalam
kerja kelompok akan lebih disukai karena
|
6
|
b.
Hal-hal Praktis
Dalam
penerapannya, diperhatikan proses yang diingatkan dalam pembelajaran dengan ”transmission model of comunication”
dalam mempertimbangkan arus informasi dan media yang terlibat, termasuk sumber
informasi yaitu guru dan siswa, transmiter dan saluran yaitu media yang
digunakan, dan kondisi penerima dan destinasi dan gangguan transmisi yaitu
situasi atau kondisi kelas (Chandler dalam Mappiare, A 2014:147). Ada beberapa
langkah pelaksanaan Cascade Model Of
Learning, sesuai dengan volume materi pelajaran dan konteks pembelajaran
(jumlah subjek belajar, besar ruang dan ketersediaan ruang atau luar ruang
alternatif). Secara umum, proses pelaksanaan dapat disusun sebagai berikut :
1). Pra kondisi belajar, kesepakatan,
keterlibatan penuh
2). Aktivitas pembekalan
3). Diskusi pendalaman, setiap kelompok
berupaya menguasai secara tuntas topikyang menjadi bagian masing-masing.
4). Penularan tingkat dua dari kelompok
primer ke kelompok sekunder, dst.
5). Klasifikasi hasil-hasil penularan
D. Pembelajaran
Transformatif
Pembelajaran
transformatif merupakan salah satu model pembelajaran yang berangkat dari
pengalaman pribadi setiap subjek belajar. Subjek ini diharapkan menstranformasi
pengalaman mereka mengenai suatu isu belajar ke dalam situasi belajar sekarang.
a. Dasar
pembelajaran Transformatif
Beberapa
mata pelajaran memfokuskan kajian atau pengetahuan mengenai manusia,sifat-sifat
dan komunikasi dan tindakan individualnya. Kajian mata pelajaran demikian itu
sangat meluangkan penghayatan secara kritis.
|
|
Dalam
pergantian paradigma lama atau membentukan kerangka pemahaman baru tidak lah sulit. Namun demikian, proses-prosesnya
tidak lurus dan linier melainkan proses bolak-balik dalam langkah-langkahnya. Proses
proses dimaksud meliputi (kondisi) hal-hal berikut sebagimana dikomunikasikan
mcgonikal :
a) Ada
sejumlah peristiwa pembangkit (activating
event) yang mengunggah kesadaran subjek belajar mengenai keterbatasan pendekatan,
pradigma, atau pengetahuan tiap siswa yang mulai belajar.
b) Ada
peluang subjek belajar mengenali dan menyatakan keterbatasan asumsi,
pendekatan, paradigm, atau pengetahuan mereka yang sekarang.
c) Terjadi
refleksi diri secara kritis yang berisi pertimbangan subjek belajar asal muasal
yang mendasarinya dan bagaimana hal itu menghambat, membatasi, atau mempengaruhi
pemahaman mereka.
d) Diskusi
atau wacana kritis bersama para subjek belajar lain beserta guru atau
pembelajar dalam membahas atau mengkaji secara kelompok ide atau pendekatan
yang mengganti kesempatan atau peluang bagi subjek belajar untuk menguji dan
mengaplikasikan paradigma atau perspektif baru.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Belajar dan
pembelajaran merupakan dua konsep yang saling terkait anatara satu dengan yang
lain, yang sulit untuk dipisahkan. Aktivitas belajar peserta didik hanya
dimungkinkan berlangsung dalam suatu proses pembelajaran yang dapat memberi
kesempatan bagi mereka untuk belajar dengan baik. Untuk mendapatkan respons
dari peserta didik dengan baik maka guru harus menentukan metode pembelajaran
agar menarik perhatian peserta didik. Guru dituntut untuk membuat model belajar
dalam pembelajaran dikelas agar mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan
efisien.
Saran
Sebaiknya
guru benar-benar memperhatikan model pembelajaran yang akan digunakan dalam
menyampaikan materi di kelas agar menarik perhatian peserta didik didalam kelas.
Dengan hal itu peserta didik dapat lebih memahami materi yang disampaikan.
Selain itu guru juga harus memahmi karakter dari setiap peserta didik, agar
mampu menyesuaikan model pembelajaran apa yang cocok untuk peerta didik
tersebut. Karena setiap peserta didik itu tidak mungkin memiliki karakteristik
yang sama.
|
|
DAFTAR
RUJUKAN
Mappiare, A. 2014. Belajar dan Pembelajaran Orientasi Praksis. Malang: Universitas
Negeri Malang. Fakultas Ilmu Pendidikan.
Rusman. 2017. Belajar
dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada
Media.
Hanafy. 2014. “Konsep Belajar dan Pembelalajaran”.
Dalam http://journal.uin-alauddin.ac.id
(online) 28 Oktober 2018
|
|

No comments:
Post a Comment