Monday, November 18, 2019

MODEL PEMBELAJARAN LAIN-LAIN

Link Download

MODEL PEMBELAJARAN LAIN-LAIN
Disusun untuk memenuhi mata kuliah
Belajar dan Pembelajaran
yang dibina oleh Bapak Zainul Abidin S.Pd., M.Pd


Disusun Oleh :

Dese Setiyowulan                               170131601072
Deva Eriyani                                       170131601019
Eva Farahdiba                                     170131601011


 













UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGAM STUDI S1 ADMINISTRASI PENDIDIKAN
OKTOBER 2018

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kita bisa menyelesaikan makalah mata kuliah “Belajar dan Pembelajaran”. Kemudian sholawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah “Belajar dan Pembelajaran” di bidang studi Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan. Selanjutnya, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Zainul Abidin selaku dosen pembimbing mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.
Kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.





Malang, 13 Oktober  2018






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.           Latar Belakang........................................................................................... 1
B.            Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C.            Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.           Pengertian dari Belajar dan Pembelajaran................................................. 3
B.            Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah............................................... 3
C.            Dasar Pembelajaran Berbasis Masalah....................................................... 4
D.           Hal-hal Praktis dari Pembelajaran Berbasis Masalah................................. 4
E.            Pembelajaran Penularan Informasi............................................................. 5
F.             Dasar Pembelajaran Penularan Informasi.................................................. 5
G.           Hal-hal Praktis dari Pembelajaran Penularan Informasi............................. 6
H.           Pengertian Pembelajaran Transformatif..................................................... 6
I.              Dasar dari Pembelajaran Transformatif..................................................... 7
J.              Hal-hal Praktis dari Pembelajaran Transformatif....................................... 7
BAB III PENUTUP............................................................................................... 8
A.           Kesimpulan................................................................................................ 8
B.            Saran.......................................................................................................... 8
DAFTAR RUJUKAN........................................................................................... 9





BAB I
PENDAHLUAN

A.    Latar Belakang

Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang telah direncanakan oleh setiap guru agar siswa dapat melakukan pembelajaran guna mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, seorang guru harus mencari tahu apa materi yang disajikan agar mudah dipahami oleh siswa sehingga siswa selalu aktif dalam proses belajar di dalam kelas, sehingga tercapainya kompetensi yang telah diharapkan oleh seorang guru.
            Berkaitan dengan cara atau metode apa saja yang akan dipilih dan digunakan dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran, seorang guru harus terlebih dahulu mengetahui berbagai pendakatan, strategi, dan model pembelajaran. Pemahaman tentang hal ini akan memberikan rujukan kepada guru untuk dapat memilah, memilih, dan menentukan dengan tepat metode pmbelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.
            Peru menyadari bahwa setiap bentuk pembelajaran memiliki sudut pandang yang berbeda tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangan tentang guru, dan pandangan tentang siswa, berbagai strategi dan model pembelajaran yang dikembangkan menjadi berbeda, dan proses pembelajaran akan berbeda dengan strategi pembelajaran yang sama. 

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan belajar dan pembelajaran ?
2.      Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis masalah ?
3.      Bagaimana dasar dari pembelajaran berbasis masalah ?
4.      Apa saja hal-hal praktis dari pembelajaran berbasis masalah ?
5.      Bagaimana pembelajaran penularan informasi ?
6.      Bagaimana dasar dari pembelajaran penularan informasi ?
7.      Apa saja hal-hal praktis dari pembelajaran penularan informasi ?
8.     

1
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran transformatif ?
9.     

2
Bagaimana dasar dari pembelajaran transformatif ?
10.  Apa saja hal-hal praktis dari pembelajaran transformatif ?

C.    Tujuan
1.         Untuk mengetahui pengertian dari belajar dan pembelajaran
2.         Untuk mengetahui pengertian pembelajaran berbasis masalah
3.         Untuk mengetahui dasar dari pembelajaran berbasis masalah
4.         Untuk mengetahui hal-hal praktis dari pembelajaran berbasis masalah
5.         Untuk mengetahui pembelajaran penularan informasi
6.         Untuk mengetahui dasar dari pembelajaran penularan informasi
7.         Untuk mengetahui hal-hal praktis dari pembelajaran penularan informasi
8.         Untuk mengetahui pengertian pembelajaran transformatif
9.         Untuk mengetahui dasar dari pembelajaran transformatif
10.     Untuk mengetahui hal-hal praktis dari pembelajaran transformatif.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pembelajaran
            Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Pembelajaran adalah suatu upaya untuk menciptakan lingkungan belajar dan pelayanan terhadap kemmapuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa yang beragam agar terjadi interaksi edukatif secra optimal antara guru dan siswa, antara siswa dan siswa, serta antara siswa dan lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu komponen yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi pembelajaran. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus dipahami oleh guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran (Rusman, 2017).
            Belajar dan pembelejaran merupakan aktivitas utama dalam proses pendidikan untuk mencapai tujuan tertentu yang dicirikan dengan keterlibatan sejumlah komponen yang saling terkait satu sama lain (Hanafy, 2014).
B.     Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah bermaksud melatih banyak dimensi kepribadian subjek belajar yaitu, perilaku, kognisi, emosi, dan dimensi sosial. Sifat masalah yang dibawa ke dalam belajar adalah tidak selalu masalah riel, dapat dan kadang-kadang hanya dapat berupa masalah bersifat simulatif dan antisipatif. Hal ini terjadi karena :
1.        

3
Masalah riel mungkin terlampau berbahaya untuk dihadapi oleh subjek atau tidak efisien bagi belajar jika dibawa kedalam situasi belajar, misalnya menghindari penganiayaan atau perkelahian dengan senjata.
2.        

4
Masalah riel tertentu belum secara nyata dihadapi oleh subjek belajar dilihat dari tingkat usia misalnya, persiapan diri untuk menikah dan berkeluarga bagi siswa.
3.         Masalah riel tertentu terjadi ditentukan oleh “kemauan” alam misalnya, masalah pengentasan sosial korban banjir. Pada lain pihak, sebagai tambahan.
4.         Para siswa perlu banyak berlatih memecahkan masalah ( sedapat mungkin mencapai overlearning) sebelum masalah riel atau pengambilan real sudah benar-benar harus dihadapi.

a.       Dasar Pembelajaran Berbasis Masalah
Masalah (problem, atau permasalahan problematic) mengandung 2 unsur pokok: (1) orientasi masalah (problem orientation); dan situasi masalah (problem situation) (Agasi dalam Mappiare, A 2014:144). Masalah yang dimaksud disini dapat mencakup kedua bagian itu, namun dibatasi substansinya. Konsepsi masalah (orientasi dan situasi) memang sangat luas substansinya, mulai dari upaya untuk survive atau bertahap hidup dalam kompetisi antar spesies dan proses adaptasi biologis, upaya memahami fenomena secara ilmiah, sampai pada belajar memahami atau terampil sesuatu.(4). Model pemecahan masalah dalam pembelajaran lazimnya hanya mencakup yang terakhir. Selain itu masalah sebagai basis disini didefinisikan secara optimistic yaitu kesenjangan antara keadaan yang ada dengan harapan atau tujuan sebagai hal terkelola.
b.      Hal-hal Praktis
Model pembelajaran berbasis masalah memusatkan orientasi pada proses dan arah diri peserta didik. Model pembelajaran ini mengadoptasi pula prinsip-prinsip penting dari Experiential Learning, terutama keberadaan refleksi pribadi secara kritis. Orientasi dan prinsip prinsip itu diterapkan untuk meningkatkan proses belajar peserta didik dalam kancah pencari temuan (inqury), penelitian atau observasi kejadian sehari-hari mengandung masalah baik dalam kerja secara kelompok maupun secara perorangan. Dalam berbagaai tujuan belajar, model ini juga diterapkan

5
forum bermain peran skenario berbasis konteks ( Cf. Savin- Baden dalam Mappiare, A 2014:145).
            Aktifitas pembelajaran berbasis masalah pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Pelajaran dimulai dari suatu masalah, dan pemecahannya merupakan proses pembelajaran, 2) Para siswa bertanggung jawab untuk meneliti masalah , merancang sejumlah strategi dan penemuan sejumlah solusi. Kelompok perlu cukup kecil (biasanya 3 sampai 5 orang ) sehingga semua siswa dapat berpatisipasi aktif dalam proses, 3) Guru membimbing upaya para siswa melalui pertanyaan dan petunjuk lainnya. Dalam pembelajaran berbasis masalah, subjek belajar menjalani atau mengalami.

C.     Pembelajaran Penularan informasi (Cascade Model Of Learning)
Model pembelajaran “penularan informasi “(cascade model of learning) merupakan salah satu model yang sangat mudah dikelola oleh guru. Model ini sangat memberdayakan guru dan siswa dalam belajar lebih mandiri dalam kelompok. Selain terbukti efektif model ini juga sangat efisien.
a.         Dasar Penularan Informasi
Salah satu model pembelajaran yang diklaim sebagai cukup dapat diandalkan dalam penguasaan  konseptual secara lengkap dan merata adalah model pembelajaran penularan informasi (cascade model of learning). Prinsip dasar yang diterapkan dalam model ini adalah partisipasi aktif dalam subjek yang terlihat dalam proses belajar, dan prinsip ”learning how to learn”.Dalam prosesnya, subjek pembelajar, guru atau dosen menularkan informasi (pengetahuan dan strategi penguasaannya) kepada sekelompok subjek belajar dan saling menularkan informasi secara berangkai, dimana semua objek belajar menjalani proses kaloborasi. (Reynoldi s, dkk dalam Mappiare, 2014:147).
Proses penulararan informasi dapat dilakukan baik secara individu atau kelompok. Namun prinsip dasar mengenai partisipasi aktif subjek belajar, dimana keaktifan dalam kerja kelompok akan lebih disukai karena

6
adanya penularan dukungan sosial. Menempatkan penularan ini dalam belajar kelompok akan lebih efektif dan efisien.
b.         Hal-hal Praktis
Dalam penerapannya, diperhatikan proses yang diingatkan dalam pembelajaran dengan ”transmission model of comunication” dalam mempertimbangkan arus informasi dan media yang terlibat, termasuk sumber informasi yaitu guru dan siswa, transmiter dan saluran yaitu media yang digunakan, dan kondisi penerima dan destinasi dan gangguan transmisi yaitu situasi atau kondisi kelas (Chandler dalam Mappiare, A 2014:147). Ada beberapa langkah pelaksanaan Cascade Model Of Learning, sesuai dengan volume materi pelajaran dan konteks pembelajaran (jumlah subjek belajar, besar ruang dan ketersediaan ruang atau luar ruang alternatif). Secara umum, proses pelaksanaan dapat disusun sebagai berikut :
1). Pra kondisi belajar, kesepakatan, keterlibatan penuh
2). Aktivitas pembekalan
3). Diskusi pendalaman, setiap kelompok berupaya menguasai secara tuntas topikyang menjadi bagian masing-masing.
4). Penularan tingkat dua dari kelompok primer ke kelompok sekunder, dst.
5). Klasifikasi hasil-hasil penularan

    D.    Pembelajaran Transformatif
Pembelajaran transformatif merupakan salah satu model pembelajaran yang berangkat dari pengalaman pribadi setiap subjek belajar. Subjek ini diharapkan menstranformasi pengalaman mereka mengenai suatu isu belajar ke dalam situasi belajar sekarang.
a.       Dasar pembelajaran Transformatif
Beberapa mata pelajaran memfokuskan kajian atau pengetahuan mengenai manusia,sifat-sifat dan komunikasi dan tindakan individualnya. Kajian mata pelajaran demikian itu sangat meluangkan penghayatan secara kritis.


b. Hal hal praktis
Dalam pergantian paradigma lama atau membentukan kerangka pemahaman baru  tidak lah sulit. Namun demikian, proses-prosesnya tidak lurus dan linier melainkan proses bolak-balik dalam langkah-langkahnya. Proses proses dimaksud meliputi (kondisi) hal-hal berikut sebagimana dikomunikasikan mcgonikal :
a)      Ada sejumlah peristiwa pembangkit (activating event) yang mengunggah kesadaran subjek belajar mengenai keterbatasan pendekatan, pradigma, atau pengetahuan tiap siswa yang mulai belajar.
b)      Ada peluang subjek belajar mengenali dan menyatakan keterbatasan asumsi, pendekatan, paradigm, atau pengetahuan mereka yang sekarang.
c)      Terjadi refleksi diri secara kritis yang berisi pertimbangan subjek belajar asal muasal yang mendasarinya dan bagaimana hal itu menghambat, membatasi, atau mempengaruhi pemahaman mereka.
d)     Diskusi atau wacana kritis bersama para subjek belajar lain beserta guru atau pembelajar dalam membahas atau mengkaji secara kelompok ide atau pendekatan yang mengganti kesempatan atau peluang bagi subjek belajar untuk menguji dan mengaplikasikan paradigma atau perspektif baru. 





BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
            Belajar dan pembelajaran merupakan dua konsep yang saling terkait anatara satu dengan yang lain, yang sulit untuk dipisahkan. Aktivitas belajar peserta didik hanya dimungkinkan berlangsung dalam suatu proses pembelajaran yang dapat memberi kesempatan bagi mereka untuk belajar dengan baik. Untuk mendapatkan respons dari peserta didik dengan baik maka guru harus menentukan metode pembelajaran agar menarik perhatian peserta didik. Guru dituntut untuk membuat model belajar dalam pembelajaran dikelas agar mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Saran
Sebaiknya guru benar-benar memperhatikan model pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan materi di kelas agar menarik perhatian peserta didik didalam kelas. Dengan hal itu peserta didik dapat lebih memahami materi yang disampaikan. Selain itu guru juga harus memahmi karakter dari setiap peserta didik, agar mampu menyesuaikan model pembelajaran apa yang cocok untuk peerta didik tersebut. Karena setiap peserta didik itu tidak mungkin memiliki karakteristik yang sama.






DAFTAR RUJUKAN

Mappiare, A. 2014. Belajar dan Pembelajaran Orientasi Praksis. Malang: Universitas Negeri Malang. Fakultas Ilmu Pendidikan.
Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
Hanafy. 2014. “Konsep Belajar dan Pembelalajaran”. Dalam http://journal.uin-alauddin.ac.id (online) 28 Oktober 2018



No comments:

Post a Comment

Galeri Foto