MAKALAH
PENGATURAN KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Peserta Didik
Yang dibina oleh Ibu Desi Eri Kusumaningrum,
S.Pd., M.Pd.
Oleh :
1.
Alsafanitul Amalia 170131601101
2.
Bella Ratna Indrawati 170131601093
3.
Kartika Pricylia Wulandari 170131601046
4.
Eva Farahdiba 170131601076
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEPTEMBER 2018
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang
telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesehatan dan
kesempatan sehingga kita bisa menyelesaikan makalah mata kuliah “Manajemen
Peserta Didik”. Sholawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan Sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu
tugas mata kuliah “Manajemen Peserta Didik” di program studi Administrasi
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan. Selanjutnya, kami mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada Ibu Desi Eri Kusumaningrum, S.Pd, M.Pd. selaku
dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Peserta Didik.
Kami menyadari bahwa terdapat
kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Malang, 27 Agustus 2018
Penyusun
i
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.....................................................................................
DAFTAR ISI…...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
................................................................................
A.
Latar Belakang ......................................................................................
B.
RumasanMasalah ..................................................................................
C.
Tujuan Penulisan ...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................
A.
Pengertian Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta
Didik......................
B.
Sumber Penyebab Ketidakhadiran Peserta Didik ..................................
C.
Peserta Didik Yang Datang Terlambat ..................................................
D.
Pendekatan Peningkatan Kehadiran Peserta Didik.................................
E.
Catatan Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik
..........................
BAB III
PENUTUP
.........................................................................................
A.
Kesimpulan ............................................................................................
B.
Saran ......................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
......................................................................................
|
I
ii
1
1
1
2
3
3
3
7
8
10
12
12
12
13
|
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan menjadi ranah yang
dapat mengoptimalkan potensi peserta didik. Catatan kehadiran merupakan salah
satu hal yang penting dalam mengatur ketertiban peserta didik untuk kehadiran
pada proses pembelajaran. Lembaga pendidikan perlu memperhatikan catatan
kehadiran peserta didik karena itu merupakan hal yang penting. Catatan
kehadiran merupakan bukti fisik untuk mengetahui seberapa besar partisipasi
peserta didik dalam proses pembelajaran.
Dalam kehadiran atau
ketidakhadiran peserta didik perlu memilki batasan waktu. Pada saat jam efektif
peserta didik harus berada disekolah kemudian dipresensi oleh guru, jika tidak
ada kehadirannya maka peserta didik perlu memberikan keterangan atas ketidak
hadirannya dan diketahui oleh orangtua ataupun walinya.
Ada beberapa penyebab
ketidakhadiran peserta didik, seperti berasal dari lingkungan keluarga,
masyarakat, sekolah maupun dari peserta didiknya itu sendiri. Dari beberapa penyebab peserta didik tidak hadir
tersebut, ada juga penyebab peserta didik tidak hadir dikarenakan terlambat dan
sudah melewati batas waktu tertentu. Kehadiran siswa di sekolah merupakan salah
satu tolak ukur keberhasilan pendidikan di sekolah. Jika tingkat kehadiran
peserta didik di sekolah tinggi, maka dapat diketahui bahwa tingkat partisipasi
peserta didik terlibat dalam kegiatan sekolah tinggi.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik ?
2.
Apa saja sumber penyebab ketidakhadiran peserta didik ?
3.
Bagaimana mengatasi peserta didik yang datang terlambat ?
4.
Apa saja pendekatan peningkatan kehadiran peserta didik ?
5.
Bagamana prosedur pencatatan kehadiran dan ketidakhadiran peserta
didik ?
|
|
1.
Menjelaskan pengertian kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik.
2.
Mengetahui sumber penyebab ketidakhadiran peserta didik.
3.
Mengetahui cara mengatasi peserta didik yang datang terlambat.
4.
Memahamu pendekatan peningkatan kehadiran peserta didik
5.
Mengetahui dan memahami prosedur pencatatn kehadiran dan ketidakhadiran
peseta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kehadiran Dan Ketidakhadiran Peserta Didik
Di suatu lembaga pendidikan kehadiran peserta didik dalam proses belajar mengajar sangatlah penting dan
diperlukan, maka dari itu kehadiran peserta didik harus
selalu diperhatikan oleh lembaga pendidikan. Menurut Imron,A (2015) mengemukakan bahwa kehadiran
peserta didik disekolah (school attandace) adalah suatu keikutsertaan
peserta didik secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah dalam proses
belajar pembelajaran di sekolah. Kehadiran peserta didik dalam proses belajar
mengajar diperlukan agar peserta didik mengalami secara langsung proses-proses
kegiatan yang ada dalam pendidikan. Maka dari itu kehadiran peserta didik harus
selalu diperhatikan oleh pihak sekolah khususnya guru yang selalu berinteraksi
dengan peserta didik di dalam kelas. Kehadiran siswa di sekolah dalam proses
pendidikan adalah hal yang sangat penting demi kelancaran dan keberhasilan
proses pembelajaran dan perwujudan tujuan pendidikan (Kusumaningrum, dkk. 2017).
Dalam proses pembelajaranpun ada pula peserta
didik yang tidakhadir dalam kegiatan tersebut. Ketidakhadiran peserta didik
merupakan peserta didik yang tidak ikut serta dalam proses pembelajaran dikelas
yang disebabkan oleh beberapa hal biasanya karena adanya desakan, musibah, atau
kepentingan yang lain. Menurut Prihatin, E (2011) berpendapat bahwa
ketidakhadiran adalah ketiadaan partisipasi secara fisik peserta didik terhadap
kegiatan-kegiatan sekolah. Ketidakhadira peserta didik harus selalu dikontrol
oleh guru agar dalam proses pembelajaran berjalan lancar dan sesuai dengan
tujuan pendidikan yang telah ada.
B. Sumber Penyebab Ketidakhadiran Peserta Didik
|
|
Beda hal dengan pendapat Imron
(2012 : 84) yang mengklasifikasikan ada 4 penyebab ketidakhadiran peserta didik
disekolah yaitu sebagai berikut.
1.
Ketidakhadiran yang besumber dari lingkungan
keluarga
Adakalanya suatu keluarga mendukung terhadap kehadiran peserta
didik disekolah, dan ada kalanya tidak mendukung.Bahkan dapat juga terjadi
bahwa keluarga justru menjadi perintang bagi peserta didik untuk hadir
disekolah.Pemecahan atas ketidakhadiran peserta didik yang bersumber dari
keluarga demikian, tentulah lebih ditujukan pada langkah-langkah kuratif bagi kehidupan
keluarga. Adapun ketidakhadiran siswa yang disebabkan atau bersumber dari
keluarga adalah sebagai berikut :
a.
Kedua
orang tuanya baik ayah maupun ibu bekerja. Hal demikian bisa saja terjadi,
mengingat peserta didik tersebut tidak mendapatkan pengawasan keluarga. Selain
itu bisa jadi peserta didik yang bersangkutan memang disuruh menjaga rumah oleh
kedua orangtuanya.
|
c.
Ada
persoalan di lingkungan keluarga. Meskipun masalah tersebut tidak terkait
dengan peserta didik, umumnya juga mempengaruhi jiwa peserta didik itu sendiri.
d.
Ada
kegiatan darurat di rumah. Kegiatan yang sifatnya darurat lazim memaksa anak
untuk turut menyelesaikan sesegera mungkin.
e.
Adanya
keluarga, family dan atau handai taulan yang pindah rumah.
f.
Musibah
kematian
g.
Letak
rumah yang jauh dari sekolah. Hal demikian tidak jarang menjadikan peserta didik
malas untuk hadir ke sekolah.
h.
Ada
anggota yang sakit
i.
Tidak
memiliki seragam sekolah
j.
Kekurangan
makanan yang sehat
k.
Ikut
orang tua berlibur
2.
Ketidakhadiran
yang disebabkan oleh peserta didik itu sendiri.
Hal demikian terjadi terutama pada peserta didik yang berjiwa labil
serta kurang mendapatkan pengawasan dari orang tua atau keluarga. Adapun penyebabnya
adalah sebagai berikut : (a) lupa tidak
bersekolah; (b) moralnya tidak baik; (c) terjadi
perkelahian antar peserta didik; (d) sakit yang tidak
diketahui kapan sembuhnya; (e) anggota kelompok peserta didik yang suka membolos; (f) peserta didik yang bersangkutan suka membolos; serta (g) prestasinya lemah.
3.
Ketidak
hadiran yang bersumber dari sekolah.
Sekolah juga dipersepsi oleh peserta didik tidak mengakomodasi
keinginan mereka.Oleh karena itu ketidakhadiran mereka di sekolah dapt juga
bersumber dari lingkungan sekolah. Adapun sumber penyebab tersebut yaitu :(a) Lokasi sekolah yang tidak menyenangkan; (b) pogram sekolah tidak efektif; (c) terlalu
sedikit peserta didik yang masuk; (d) Biaya
sekolah yang mahal; (e) transportasi
sekolah tidak memadai; (f) Fasilitas
sekolah yang kurang; (g) bimbingan guru
baik secara kelompok maupun secara individu kurang kepada peserta didik; (h) program yang ditawarkan oleh sekolah kepada peserta didik tidak
menarik; (i) suasana sekolah yang tidak kondusif
4.
|
Ketidakhadiran
yang bersumber dari faktor masyarakat misalnya:
a.
Terjadinya
ledakan jumlah penduduk. Ketidakhadiran yang dimaksud, terutama berkaitan
dengan terbatasnya sumber-sumber yang dapat digunakan oleh anak untuk hadir
disekolah. Ledakan jumlah penduduk juga mempengaruhi keadaan sosial ekonomi
masyarakat. Masyarakat yang tingkat ekonominya rendah bisa dapat menyebabkan
peserta didik tidak hadir di sekolah, karena adanya keterbatasan sarana yang
dimiliki untuk bersekolah.
b.
Situasi
genting di masyarakat. Situasi tersebut misalnya perkelahian antarpemuda di
suatu masyarakat, sehingga kondisi keamanan masyarakat menjadi tidak kondusif.
Keadaan tersebut dapat menjadikan penyebab pesrta didik tidak masuk sekolah.
Oleh karena itu masyarakat harus dapat menjaga situasi kehidupan sosialnya.
c.
Kemacetan
jalan.padatnya arus kendaraan ini erat kaitannya dengan tidak seimbangnya rasio jalan dengan jumlah kendaraan yang ada.
Sementara banyaknya jumlah kendaraan berkaitan erat dengan tingginya daya beli
masyarakat di satu pihak dan banyaknya permintaan penduduk terhadap sarana
transportas.
d.
Adanya
pemogokan masal. Pemogokan masal bisa terjadi pada para peserta didik
disekolah. Umumnya dilakukan sebagai bentuk solidaritas. Misalnya ada siswa
yang mengalami tindak kekerasan baik yang dilakukan oleh teman siswanya atu
mungkin dari pengelola pendidikan. Sekolah harus melakukan musyawarah degan
orang tua siswa, agar tidak terjadi aktivitas-aktivitas yang dapat mengganggu
pendidikan siswa di sekolah.
|
Ada beberapa jenis ketidakhadiran
peserta didik disekolah yaitu (1) Ketidakhadiran tanpa memberi ijin atau
dikenal dengan membolos (truency). (2) Ketidakhadiran beberapa jam pelajaran
karena terlambat (tardiness). (3) Ketidakhadiran dengan ijin (permission).
C.
Peserta
Didik Yang Datang Terlambat
Ada beberapa jenis ketidakhadiran peserta didik disekolah.Pertama
ketidakhadiran tanpa memberi ijin, atau yang dikenal dengan membolos.Kedua,
ketidakhadiran beberapa jam pelajaran karena terlambat.Ketiga, ketidakhadiran
dengan ijin.jenis ketidakhadiran yang ketiga ini bisa dikarenakan sakit yang
tidak mungkin untuk hadi, dan bisa juga karena ada kepentingan keluarga.
Disamoing itu ada peserta didik yang hadir disekolah tetapi begitu jam pelajaran
sekolah masih belum selesai mereka sudah pulang meninggalkan sekolah.
Terhadap peserta didik yang membolos sekolah
dapat mengirimkan surat kepada orang tua yang berisi pemberitahuan bahwa
adaknya tidak hadir disekolah, mempertanyakan mengapa pesera didik tersebut
tidak masuk sekolah, serta berapa jumlah hari peserta didik tersebut tidak
bersekolah. Surat kepada
orangtua tersebut penting agar orangtua memperhatikan kehadiran anaknya
disekolah.
Terhadap keterlambatan peserta didik, sekolah juga perlu berkirim
surat kepada orangtua atau wali peserta didik. Dengan pemberitahuan demikian,
orangtua atau wali peserta didik akan semakin memperhatikan mengenai kehadiran
anaknya disekolah dengan waktu yang tepat. Kontrak antara guru dan peserta
didik mengenai sanksi atas mereka yang terlambat juga dapat dibuat agar mereka
sama-sama menepati waktu yang telah dijadwalkan.
|
D. Pendekatan Peningkatan Kehadiran Peserta Didik
Kehadiran siswa di sekolah merupakan salah
satu tolak ukur keberhasilan pendidikan di sekolah. Jika tingkat kehadiran
peserta didik di sekolah tinggi, maka dapat diketahui bahwa tingkat partisipasi
peserta didik terlibat dalam kegiatan sekolah tinggi. Kehadiran peserta didik
ini sangat penting, dengan tujuan agar waktu yang dimiliki peserta didik benar-benar sebagian besar
untuk kegiatan positif dalam rangka mengembangkan potensi peserta didik.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kehadiran peserta didik di sekolah adalah dengan melihat kasus
perkasus, sebab antara peserta didik satu dengan yang lainnya mempunyai masalah
yang berbeda (Imron, 2015). Meskipun demikian, upaya untuk meningkatkan peserta
didik dapat dilakukan dengan memperhatikan sumber penyebab ketidakhadiran
peserta didik di sekolah seperti: perbaikan lingkungan rumah, lingkungan
sekolah, perbaikan diri peserta didik sendiri, dan perbaikan lingkungan
masyarakat (Imron, 2015). Berikut uraian beberapa upaya untuk meningkatkan kehadiran
peserta didik di sekolah dari berbagai elemen.
1. Perbaikan Lingkungan Rumah
Sekolah dan keluarga harus menjalin komunikasi
baik, agar peserta didik dapat hadir disekolah. Sekolah dapat melakukan
pertemuan secara rutin dengan orangtua siswa, untuk saling memberikan informasi
tentang pertumbuhan dan perkembangan siswa. Sehingga pihak sekolah juga dapat
mengetahui bagaimana siswa di keluarga.
Imron (2015) menyatakan usaha yang dapat
dilakukan berkaitan dengan perbaikan lingkungan rumah dalam rangka meningkatkan
kehadiran peserta didik di sekolah adalah: (1) mengantarkan peserta didik ke
sekolah tepat pada waktunya; hal demikian dapat dilakukan oleh orang tua pada
kelas di sekolah dasar; upaya demikian, dapat dilakukan juga oleh sekolah
misalkan dengan transportasi sekolah yang tepat waktu dan dapat mengakomodasi
jumlah peserta didik di sekolah; (2) peserta didik diberi pekerjaan tertentu
dan memerintahkannya untuk mengumpulkan ke sekolah; (3) orang tua berusaha
memantau waktu tidur anak agar yang bersangkutan tidur tepat waktu sehingga
dapat bangun tepat waktu juga; (4) mengupayakan peserta didik memahami sedalam
mungkin, mengenai tata tertib sekolah.
|
Kondisi sekolah juga merupakan salah satu sebab peserta
didik tidak hadir di sekolah. Sehingga perlu adanya usaha-usaha dari sekolah
agar peserta didik merasa nyaman dan aman di sekolah. Sekolah dapat membuat
taman-taman belajar yang banyak ditanami tanaman, sehingga pada waktu istirahat
siswa dapat belajar di taman sekolah tersebut. Lingkungan sekolah yang asri dan
hijau menjadi daya tarik sendiri agar siswa merasa nyaman disekolah.
Imron (2015) menyatakan usaha yang dapat dilakukan
berkenaan dengan perbaikan kondisi sekolah adalah: (1) menggunakan tata tertib
sekolah sebagai salah satu pendekatan untuk meningkatkan kehadiran peserta
didik di sekolah; peserta didik yang melanggar tata tertib sekolah bisa diberi
sanksi sesuai dengan yang ditentukan dan disepakati peserta didik; (2)
memberikan pengertian kepada peserta didik akan arti pentingnya kehadiran
mereka; (3) menjadikan kehadiran peserta didik di sekolah sebagai prasyarat
untuk mengikuti ujian, atau menjadikan kehadiran peserta didik sebagai bagian dari
perhitungan nilai ujian di sekolah; (4) memperbaiki kondisi sekolah agar
peserta didik tertarik pada kondisi sekolah; (5) melibatkan guru secara aktif
dalam upaya peningkatan kehadiran peserta didik; (6) selalu mempresensi peserta
didik pada awal masuk kelas, baik pada saat jam pertama maupun pada saat jam
setelah istirahat atau pergantian jam; mereka yang tidak ada pada jam tertentu
dicatat dalam buku absensi dan digolongkan sebagai peserta didik yang tidak
hadir
3. Perbaikan Terhadap Peserta Didik Sendiri
Kesadaran akan pentingnya sekolah merupakan
hal yang utama untuk meningkatkan kehadiran peserta didik di sekolah. Perbaikan
terhadap peserta didik sendiri sangat penting, oleh karena yang menentukan
hadir tidaknya peserta didik adalah mereka sendiri bukan orang lain.
Ketidakhadiran peserta didik di sekolah dapat dikurangi dengan cara melakukan
pengawasan secara bersama-sama yang mengakibatkan peserta didik yang ingin
tidak hadir ke sekolah menjadi tidak berkutik. Kemanapun dia akan membolos dan
menyembunyikan diri akan tetap diketahui oleh pihak sekolah dan orang tua
ataupun wali, mengingat ketiga wahana sama-sama mengadakan pengawasa pada
mereka
4.
10
|
Lingkungan masyarakat dapat mempengaruhi
ketidakhadiran peserta didik, dengan demikiankondisi masyarakat harus
diperhatikan dengan benar guna mendukung keberhasilan pendidikan. Perbaikan
kondisi masyarakat akan dapat dilakukan, manakala ada kerja sama yang erat
antara sekolah dengan masyarakat. Jika sekolah tersebut didirikan untuk
masyarakat, maka semestinya masyarakat juga mendukung keberlangsungan sekolah.
Dukungan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk mendukung dalam upaya sekolah
untuk meningkatkan kehadiran peserta didiknya di sekolah.
E. Catatan Kehadiran Dan Ketidakhadiran Peserta Didik
Pencatatan kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik dilakukan
oleh guru.Untuk peserta didik yang hadir, dicatat di dalam presensi sedangkan
peserta didik yang tidak hadir dicatat dalam absensi.Catatan kehadiran atau
ketidakhadiran peserta didik merupakan suatu dokumen penting yang digunakan
sebagai bukti pertanggungjawaban sekolah terhadap orangtua atau wali siswa.
Guru mempresensi peserta didiknya satu persatu agar mengenali
peserta didiknya. Selain itu, guru dapat mengetahui seberapa banyak peserta
didik yang hadir maupun yang tidak hadir. Guru mempresensi pserta didik dari
jam pertama hingga jam terakhir agar mengindari peserta didik yang pulang
sebelum waktunya. Karena, tidak jarang peserta didik yang pulang sebelum
waktunya.
Dokumen pencatatan kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik ini
dapat membantu sekolah untuk membina peserta didik.Selain itu, agar mengetahui
siapa saja yang terus hadir ke sekolah dan yang jarang hadir di sekolah.Dalam
|
No.
|
Nama Tanggal
|
|||||
Adapun menurut Prihatin (2011)
format pesensi peserta didik seperti gambar di bawah ini.
No
|
Nama
|
Tanggal
|
Keterangan
|
JML
|
||||||||
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Suatu lembaga
pendidikan khusunya untuk guru yang sering berinteraksi dikelas selalu memperhatikan kehadiran maupun
ketidakhadiran peserta didik dalam proses belajar mengajar. Kehadiran peserta
didik biasa dicatat di buku presensi atau daftar hadir untuk ketidakhadiran
peserta didik dicatat pada buku absensi. Kegiatan tersebut hanya guru yang
mencatatnya agar guru secara langsung mengetahui tentang kedisplinan siswa.
Banyak hal yang menyebabkan
peserta didik tidak hadir dalam kegiatan pembelajaran, hal tersebut karena
banyak pengaruh yang dialami oleh peserta didik itu sendiri. Bisa jadi karena
faktor keluarga sendiri, linkungan masyarakat, bahkan karena faktor diri
sendiri. Untuk mengantisipasi hal tersebut banyak pendekatan yang dilakukakn
untuk mengontrol diri peserta didik untuk tidak melakukan ketidakhadiran proses
belajar mengajat atau absen saat pelajaran.
B.
Saran
1. Untuk Guru / Pihak
sekolah seharusnya selalu mengontrol dan memperhatikan pserta didik yang kadang
sering tidak hadir dalam pembelajaran dengan harapan agar tujuan pembelajaran
berjalan sebagaimana mestinya
2. Untuk orang tua
atau keluarga lebih mendorong dan memotivasi anaknya untuk melakukan
aktivitas-aktivitas yang ada di sekolah, dan sebagai orang tua harus sering
mengontrol anaknya apabila si anak mulai mengalami pergaulan bebas yang
mengakibatkan melakukan mogok sekolah atau bolos.
3. Sebagai peserta
didik harus sadar akan pentingnya menuntut ilmu untuk meraih masa depan sehingga
selalu hadir dan aktif dalam proses pembelajaran. Dan selalu berintropeksi diri
ketika sudah mengalami putus semangat untuk melakukan proses pembelajara.
|
DAFTAR RUJUKAN
Imron, Ali. 2015. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Kusumaningrum, D. E, Djum
Djum, N.B, &Imam, G. 2017. Manajemen Peserta Didik. Malang : Universitas Negeri Malang.
Prihatin, Eka. 2011. Manajemen
Peserta Didik.Bandung : Alfabeta
|
No comments:
Post a Comment