Thursday, November 21, 2019

MAKALAH PENGATURAN KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIDK

Link Download

MAKALAH
PENGATURAN KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Peserta Didik
Yang dibina oleh Ibu Desi Eri Kusumaningrum, S.Pd., M.Pd.

Oleh :
1.      Alsafanitul Amalia                        170131601101
2.      Bella Ratna Indrawati                   170131601093
3.      Kartika Pricylia Wulandari           170131601046
4.      Eva Farahdiba                               170131601076











UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEPTEMBER 2018
KATA PENGANTAR








Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kita bisa menyelesaikan makalah mata kuliah “Manajemen Peserta Didik”. Sholawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan Sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah “Manajemen Peserta Didik” di program studi Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan. Selanjutnya, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Desi Eri Kusumaningrum, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Peserta Didik.
Kami menyadari bahwa terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 27 Agustus 2018


Penyusun












i
 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI…...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
A.    Latar Belakang ......................................................................................
B.     RumasanMasalah ..................................................................................
C.     Tujuan Penulisan ...................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................
A.    Pengertian Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik......................
B.     Sumber Penyebab Ketidakhadiran Peserta Didik ..................................
C.     Peserta Didik Yang Datang Terlambat ..................................................
D.    Pendekatan Peningkatan Kehadiran Peserta Didik.................................
E.     Catatan Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik ..........................

BAB III PENUTUP .........................................................................................
A.    Kesimpulan ............................................................................................
B.     Saran ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
I
ii

1
1
1
2

3
3
3
7
8
10

12
12
12

13













 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan menjadi ranah yang dapat mengoptimalkan potensi peserta didik. Catatan kehadiran merupakan salah satu hal yang penting dalam mengatur ketertiban peserta didik untuk kehadiran pada proses pembelajaran. Lembaga pendidikan perlu memperhatikan catatan kehadiran peserta didik karena itu merupakan hal yang penting. Catatan kehadiran merupakan bukti fisik untuk mengetahui seberapa besar partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran.
Dalam kehadiran atau ketidakhadiran peserta didik perlu memilki batasan waktu. Pada saat jam efektif peserta didik harus berada disekolah kemudian dipresensi oleh guru, jika tidak ada kehadirannya maka peserta didik perlu memberikan keterangan atas ketidak hadirannya dan diketahui oleh orangtua ataupun walinya.
Ada beberapa penyebab ketidakhadiran peserta didik, seperti berasal dari lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah maupun dari peserta didiknya itu sendiri. Dari beberapa penyebab peserta didik tidak hadir tersebut, ada juga penyebab peserta didik tidak hadir dikarenakan terlambat dan sudah melewati batas waktu tertentu. Kehadiran siswa di sekolah merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan di sekolah. Jika tingkat kehadiran peserta didik di sekolah tinggi, maka dapat diketahui bahwa tingkat partisipasi peserta didik terlibat dalam kegiatan sekolah tinggi.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik ?
2.      Apa saja sumber penyebab ketidakhadiran peserta didik ?
3.      Bagaimana mengatasi peserta didik yang datang terlambat ?
4.      Apa saja pendekatan peningkatan kehadiran peserta didik ?
5.      Bagamana prosedur pencatatan kehadiran dan ketidakhadiran peserta
didik ?


     


C. Tujuan Penulisan
      1.      Menjelaskan pengertian kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik.
      2.      Mengetahui sumber penyebab ketidakhadiran peserta didik.
      3.      Mengetahui cara mengatasi peserta didik yang datang terlambat.
      4.      Memahamu pendekatan peningkatan kehadiran peserta didik
      5.      Mengetahui dan memahami prosedur pencatatn kehadiran dan ketidakhadiran peseta didik.
  







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kehadiran Dan Ketidakhadiran Peserta Didik
Di suatu lembaga pendidikan kehadiran peserta didik dalam proses belajar mengajar sangatlah penting dan diperlukan, maka dari itu kehadiran peserta didik harus selalu diperhatikan oleh lembaga pendidikan. Menurut Imron,A (2015) mengemukakan bahwa kehadiran peserta didik disekolah (school attandace) adalah suatu keikutsertaan peserta didik secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah dalam proses belajar pembelajaran di sekolah. Kehadiran peserta didik dalam proses belajar mengajar diperlukan agar peserta didik mengalami secara langsung proses-proses kegiatan yang ada dalam pendidikan. Maka dari itu kehadiran peserta didik harus selalu diperhatikan oleh pihak sekolah khususnya guru yang selalu berinteraksi dengan peserta didik di dalam kelas. Kehadiran siswa di sekolah dalam proses pendidikan adalah hal yang sangat penting demi kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran dan perwujudan tujuan pendidikan (Kusumaningrum, dkk. 2017).
Dalam proses pembelajaranpun ada pula peserta didik yang tidakhadir dalam kegiatan tersebut. Ketidakhadiran peserta didik merupakan peserta didik yang tidak ikut serta dalam proses pembelajaran dikelas yang disebabkan oleh beberapa hal biasanya karena adanya desakan, musibah, atau kepentingan yang lain. Menurut Prihatin, E (2011) berpendapat bahwa ketidakhadiran adalah ketiadaan partisipasi secara fisik peserta didik terhadap kegiatan-kegiatan sekolah. Ketidakhadira peserta didik harus selalu dikontrol oleh guru agar dalam proses pembelajaran berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ada.
B.     Sumber Penyebab Ketidakhadiran Peserta Didik


Dalam proses belajar mengajar peserta didik akan hadir dengan di presensi oleh guru yang mengajarnya, namun ada kalanya peserta didik mengalami hal-hal penting yang menyebabkan tidak hadir dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian sekolah selaku lembaga pendidikan yang mengembangkan potensi siswa harus selalu memperhatikan sebab ketidakhadiran peserta didik tersebut agar tidak terhambat proses belajar di sekolah dan sekolah dapat memberikan solusi atas ketidakhadiran perserta didik. Sebagai lembaga satuan pendidikan sekolah wajib membantu peserta didik dalam mengikuti program pendidikan yang dirancang sekolah baik fisik maupun non fisik, sehingga peserta didik dapat berkembang secara optimal.


Banyak hal yang menyebabkan peserta didik tidak hadirdalam proses belajar mengajar, alasan yang biasa diutarakan yaitu karena sakit, ada kepentingan keluarga, dan ada juga keluarga yang meninggal dunia. Menurut Harris dalam Kusumaningrum,dkk (2017)  menjelaskan bahwa ketidakhadiran peserta didik disekolah berasal dari dua faktor penyebab, yakni : (1) faktor kesehatan (medical factors), pernah diselidiki anak yang absen itu karena faktor kesehatan yaitu sakit, mula-mula 50 % tetapi penelitian terakhir hampir 80%, dan rata-rata hari sakit ialah selama 2 hari. (2) faktor di luar kesehatan (nonmedical factors), seperti ada peserta didik yang ikut bekerja dan atau membantu orang tuanya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar alasan ketidakhadiran peserta didik  dalam proses pembelajaran yaitu karena penyebab faktor kesehatan yaitu sakit.
Beda hal dengan pendapat Imron (2012 : 84) yang mengklasifikasikan ada 4 penyebab ketidakhadiran peserta didik disekolah yaitu sebagai berikut.
1.       Ketidakhadiran yang besumber dari lingkungan keluarga
Adakalanya suatu keluarga mendukung terhadap kehadiran peserta didik disekolah, dan ada kalanya tidak mendukung.Bahkan dapat juga terjadi bahwa keluarga justru menjadi perintang bagi peserta didik untuk hadir disekolah.Pemecahan atas ketidakhadiran peserta didik yang bersumber dari keluarga demikian, tentulah lebih ditujukan pada langkah-langkah kuratif bagi kehidupan keluarga. Adapun ketidakhadiran siswa yang disebabkan atau bersumber dari keluarga adalah sebagai berikut :
a.       Kedua orang tuanya baik ayah maupun ibu bekerja. Hal demikian bisa saja terjadi, mengingat peserta didik tersebut tidak mendapatkan pengawasan keluarga. Selain itu bisa jadi peserta didik yang bersangkutan memang disuruh menjaga rumah oleh kedua orangtuanya.



b. Ada kegiatan kegiatan keagamaan di rumah. Kegiatan keagamaan demikian, terutama pada masyarakat religius yang diadakan pada hari sekolah tentu menyebabkan peserta didik tidak hadir disekolah.
c.       Ada persoalan di lingkungan keluarga. Meskipun masalah tersebut tidak terkait dengan peserta didik, umumnya juga mempengaruhi jiwa peserta didik itu sendiri.
d.      Ada kegiatan darurat di rumah. Kegiatan yang sifatnya darurat lazim memaksa anak untuk turut menyelesaikan sesegera mungkin.
e.       Adanya keluarga, family dan atau handai taulan yang pindah rumah.
f.       Musibah kematian
g.      Letak rumah yang jauh dari sekolah. Hal demikian tidak jarang menjadikan peserta didik malas untuk hadir ke sekolah.
h.      Ada anggota yang sakit
i.        Tidak memiliki seragam sekolah
j.        Kekurangan makanan yang sehat
k.      Ikut orang tua berlibur

2.      Ketidakhadiran yang disebabkan oleh peserta didik itu sendiri.
Hal demikian terjadi terutama pada peserta didik yang berjiwa labil serta kurang mendapatkan pengawasan dari orang tua atau keluarga. Adapun penyebabnya adalah sebagai berikut : (a) lupa tidak bersekolah; (b) moralnya tidak baik; (c) terjadi perkelahian antar peserta didik; (d) sakit yang tidak diketahui kapan sembuhnya;  (e) anggota kelompok peserta didik yang suka membolos; (f) peserta didik yang bersangkutan suka membolos; serta (g) prestasinya lemah.
3.      Ketidak hadiran yang bersumber dari sekolah.
Sekolah juga dipersepsi oleh peserta didik tidak mengakomodasi keinginan mereka.Oleh karena itu ketidakhadiran mereka di sekolah dapt juga bersumber dari lingkungan sekolah. Adapun sumber penyebab tersebut yaitu :(a) Lokasi sekolah yang tidak menyenangkan; (b) pogram sekolah tidak efektif; (c) terlalu sedikit peserta didik yang masuk; (d) Biaya sekolah yang mahal; (e) transportasi sekolah tidak memadai; (f) Fasilitas sekolah yang kurang; (g) bimbingan guru baik secara kelompok maupun secara individu kurang kepada peserta didik; (h) program yang ditawarkan oleh sekolah kepada peserta didik tidak menarik; (i) suasana sekolah yang tidak kondusif
4.     


Ketidakhadiran yang bersumber dari masyarakat
Ketidakhadiran yang bersumber dari faktor masyarakat misalnya:
a.       Terjadinya ledakan jumlah penduduk. Ketidakhadiran yang dimaksud, terutama berkaitan dengan terbatasnya sumber-sumber yang dapat digunakan oleh anak untuk hadir disekolah. Ledakan jumlah penduduk juga mempengaruhi keadaan sosial ekonomi masyarakat. Masyarakat yang tingkat ekonominya rendah bisa dapat menyebabkan peserta didik tidak hadir di sekolah, karena adanya keterbatasan sarana yang dimiliki untuk bersekolah.
b.      Situasi genting di masyarakat. Situasi tersebut misalnya perkelahian antarpemuda di suatu masyarakat, sehingga kondisi keamanan masyarakat menjadi tidak kondusif. Keadaan tersebut dapat menjadikan penyebab pesrta didik tidak masuk sekolah. Oleh karena itu masyarakat harus dapat menjaga situasi kehidupan sosialnya.
c.       Kemacetan jalan.padatnya arus kendaraan ini erat kaitannya dengan tidak seimbangnya  rasio jalan dengan jumlah kendaraan yang ada. Sementara banyaknya jumlah kendaraan berkaitan erat dengan tingginya daya beli masyarakat di satu pihak dan banyaknya permintaan penduduk terhadap sarana transportas.
d.      Adanya pemogokan masal. Pemogokan masal bisa terjadi pada para peserta didik disekolah. Umumnya dilakukan sebagai bentuk solidaritas. Misalnya ada siswa yang mengalami tindak kekerasan baik yang dilakukan oleh teman siswanya atu mungkin dari pengelola pendidikan. Sekolah harus melakukan musyawarah degan orang tua siswa, agar tidak terjadi aktivitas-aktivitas yang dapat mengganggu pendidikan siswa di sekolah.


     Adanya peperangan. Di negara yang suhu politiknya tidak kondusif atau keadaan nrgara diwarnai oleh peperangan baik peperangan antara satu negara dengan negara lain atau antarmasyarakat di satu negara, atau adanya perebutan kekuasaan disuatu negara yang sering juga diwarnai peperangan.
Ada beberapa jenis ketidakhadiran peserta didik disekolah yaitu (1) Ketidakhadiran tanpa memberi ijin atau dikenal dengan membolos (truency). (2) Ketidakhadiran beberapa jam pelajaran karena terlambat (tardiness). (3) Ketidakhadiran dengan ijin (permission).
C.    Peserta Didik Yang Datang Terlambat
Ada beberapa jenis ketidakhadiran peserta didik disekolah.Pertama ketidakhadiran tanpa memberi ijin, atau yang dikenal dengan membolos.Kedua, ketidakhadiran beberapa jam pelajaran karena terlambat.Ketiga, ketidakhadiran dengan ijin.jenis ketidakhadiran yang ketiga ini bisa dikarenakan sakit yang tidak mungkin untuk hadi, dan bisa juga karena ada kepentingan keluarga. Disamoing itu ada peserta didik yang hadir disekolah tetapi begitu jam pelajaran sekolah masih belum selesai mereka sudah pulang meninggalkan sekolah.
Terhadap peserta didik yang membolos sekolah dapat mengirimkan surat kepada orang tua yang berisi pemberitahuan bahwa adaknya tidak hadir disekolah, mempertanyakan mengapa pesera didik tersebut tidak masuk sekolah, serta berapa jumlah hari peserta didik tersebut tidak bersekolah. Surat kepada orangtua tersebut penting agar orangtua memperhatikan kehadiran anaknya disekolah.
Terhadap keterlambatan peserta didik, sekolah juga perlu berkirim surat kepada orangtua atau wali peserta didik. Dengan pemberitahuan demikian, orangtua atau wali peserta didik akan semakin memperhatikan mengenai kehadiran anaknya disekolah dengan waktu yang tepat. Kontrak antara guru dan peserta didik mengenai sanksi atas mereka yang terlambat juga dapat dibuat agar mereka sama-sama menepati waktu yang telah dijadwalkan.


Peserta didik yang meninggalkan sekolah sebelum waktunya juga perlu dipertanyakan oleh guru. Sebab, peserta didik tentu juga memiliki alasan mengapa ia meninggalkan sekolah sebelum waktunya.
D.     Pendekatan Peningkatan Kehadiran Peserta Didik
Kehadiran siswa di sekolah merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan di sekolah. Jika tingkat kehadiran peserta didik di sekolah tinggi, maka dapat diketahui bahwa tingkat partisipasi peserta didik terlibat dalam kegiatan sekolah tinggi. Kehadiran peserta didik ini sangat penting, dengan tujuan agar waktu yang dimiliki  peserta didik benar-benar sebagian besar untuk kegiatan positif dalam rangka mengembangkan potensi peserta didik.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kehadiran peserta didik di sekolah adalah dengan melihat kasus perkasus, sebab antara peserta didik satu dengan yang lainnya mempunyai masalah yang berbeda (Imron, 2015). Meskipun demikian, upaya untuk meningkatkan peserta didik dapat dilakukan dengan memperhatikan sumber penyebab ketidakhadiran peserta didik di sekolah seperti: perbaikan lingkungan rumah, lingkungan sekolah, perbaikan diri peserta didik sendiri, dan perbaikan lingkungan masyarakat (Imron, 2015). Berikut uraian beberapa upaya untuk meningkatkan kehadiran peserta didik di sekolah dari berbagai elemen.
1.      Perbaikan Lingkungan Rumah 
Sekolah dan keluarga harus menjalin komunikasi baik, agar peserta didik dapat hadir disekolah. Sekolah dapat melakukan pertemuan secara rutin dengan orangtua siswa, untuk saling memberikan informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan siswa. Sehingga pihak sekolah juga dapat mengetahui bagaimana siswa di keluarga.
Imron (2015) menyatakan usaha yang dapat dilakukan berkaitan dengan perbaikan lingkungan rumah dalam rangka meningkatkan kehadiran peserta didik di sekolah adalah: (1) mengantarkan peserta didik ke sekolah tepat pada waktunya; hal demikian dapat dilakukan oleh orang tua pada kelas di sekolah dasar; upaya demikian, dapat dilakukan juga oleh sekolah misalkan dengan transportasi sekolah yang tepat waktu dan dapat mengakomodasi jumlah peserta didik di sekolah; (2) peserta didik diberi pekerjaan tertentu dan memerintahkannya untuk mengumpulkan ke sekolah; (3) orang tua berusaha memantau waktu tidur anak agar yang bersangkutan tidur tepat waktu sehingga dapat bangun tepat waktu juga; (4) mengupayakan peserta didik memahami sedalam mungkin, mengenai tata tertib sekolah.


2. Perbaikan Kondisi Sekolah
Kondisi sekolah juga merupakan salah satu sebab peserta didik tidak hadir di sekolah. Sehingga perlu adanya usaha-usaha dari sekolah agar peserta didik merasa nyaman dan aman di sekolah. Sekolah dapat membuat taman-taman belajar yang banyak ditanami tanaman, sehingga pada waktu istirahat siswa dapat belajar di taman sekolah tersebut. Lingkungan sekolah yang asri dan hijau menjadi daya tarik sendiri agar siswa merasa nyaman disekolah.
Imron (2015) menyatakan usaha yang dapat dilakukan berkenaan dengan perbaikan kondisi sekolah adalah: (1) menggunakan tata tertib sekolah sebagai salah satu pendekatan untuk meningkatkan kehadiran peserta didik di sekolah; peserta didik yang melanggar tata tertib sekolah bisa diberi sanksi sesuai dengan yang ditentukan dan disepakati peserta didik; (2) memberikan pengertian kepada peserta didik akan arti pentingnya kehadiran mereka; (3) menjadikan kehadiran peserta didik di sekolah sebagai prasyarat untuk mengikuti ujian, atau menjadikan kehadiran peserta didik sebagai bagian dari perhitungan nilai ujian di sekolah; (4) memperbaiki kondisi sekolah agar peserta didik tertarik pada kondisi sekolah; (5) melibatkan guru secara aktif dalam upaya peningkatan kehadiran peserta didik; (6) selalu mempresensi peserta didik pada awal masuk kelas, baik pada saat jam pertama maupun pada saat jam setelah istirahat atau pergantian jam; mereka yang tidak ada pada jam tertentu dicatat dalam buku absensi dan digolongkan sebagai peserta didik yang tidak hadir

3.      Perbaikan Terhadap Peserta Didik Sendiri
Kesadaran akan pentingnya sekolah merupakan hal yang utama untuk meningkatkan kehadiran peserta didik di sekolah. Perbaikan terhadap peserta didik sendiri sangat penting, oleh karena yang menentukan hadir tidaknya peserta didik adalah mereka sendiri bukan orang lain. Ketidakhadiran peserta didik di sekolah dapat dikurangi dengan cara melakukan pengawasan secara bersama-sama yang mengakibatkan peserta didik yang ingin tidak hadir ke sekolah menjadi tidak berkutik. Kemanapun dia akan membolos dan menyembunyikan diri akan tetap diketahui oleh pihak sekolah dan orang tua ataupun wali, mengingat ketiga wahana sama-sama mengadakan pengawasa pada mereka
4.     

10
Perbaikan Terhadap Kondisi Masyarakat
Lingkungan masyarakat dapat mempengaruhi ketidakhadiran peserta didik, dengan demikiankondisi masyarakat harus diperhatikan dengan benar guna mendukung keberhasilan pendidikan. Perbaikan kondisi masyarakat akan dapat dilakukan, manakala ada kerja sama yang erat antara sekolah dengan masyarakat. Jika sekolah tersebut didirikan untuk masyarakat, maka semestinya masyarakat juga mendukung keberlangsungan sekolah. Dukungan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk mendukung dalam upaya sekolah untuk meningkatkan kehadiran peserta didiknya di sekolah.  
E.     Catatan Kehadiran Dan Ketidakhadiran Peserta Didik
Pencatatan kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik dilakukan oleh guru.Untuk peserta didik yang hadir, dicatat di dalam presensi sedangkan peserta didik yang tidak hadir dicatat dalam absensi.Catatan kehadiran atau ketidakhadiran peserta didik merupakan suatu dokumen penting yang digunakan sebagai bukti pertanggungjawaban sekolah terhadap orangtua atau wali siswa.
Guru mempresensi peserta didiknya satu persatu agar mengenali peserta didiknya. Selain itu, guru dapat mengetahui seberapa banyak peserta didik yang hadir maupun yang tidak hadir. Guru mempresensi pserta didik dari jam pertama hingga jam terakhir agar mengindari peserta didik yang pulang sebelum waktunya. Karena, tidak jarang peserta didik yang pulang sebelum waktunya.
Dokumen pencatatan kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik ini dapat membantu sekolah untuk membina peserta didik.Selain itu, agar mengetahui siapa saja yang terus hadir ke sekolah dan yang jarang hadir di sekolah.Dalam


pencacatan kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik ini, tidak ada acuan tertentu yang dapat dilakukan oleh sekolah.Pencatatan kehadiran dan ketidakhadiran ini dapat dicatat seperti biasa oleh guru ataupun menggunakan alat elektronik seperti finger print.Menurut Imron (2015) format presensi peserta didik sebagai berikut.
No.
Nama                Tanggal













Adapun menurut Prihatin (2011) format pesensi peserta didik seperti gambar di bawah ini.
No
Nama
Tanggal
Keterangan
JML




































BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Suatu lembaga pendidikan khusunya untuk guru yang sering berinteraksi dikelas  selalu memperhatikan kehadiran maupun ketidakhadiran peserta didik dalam proses belajar mengajar. Kehadiran peserta didik biasa dicatat di buku presensi atau daftar hadir untuk ketidakhadiran peserta didik dicatat pada buku absensi. Kegiatan tersebut hanya guru yang mencatatnya agar guru secara langsung mengetahui tentang kedisplinan siswa.
Banyak hal yang menyebabkan peserta didik tidak hadir dalam kegiatan pembelajaran, hal tersebut karena banyak pengaruh yang dialami oleh peserta didik itu sendiri. Bisa jadi karena faktor keluarga sendiri, linkungan masyarakat, bahkan karena faktor diri sendiri. Untuk mengantisipasi hal tersebut banyak pendekatan yang dilakukakn untuk mengontrol diri peserta didik untuk tidak melakukan ketidakhadiran proses belajar mengajat atau absen saat pelajaran.
B.     Saran
1.      Untuk Guru / Pihak sekolah seharusnya selalu mengontrol dan memperhatikan pserta didik yang kadang sering tidak hadir dalam pembelajaran dengan harapan agar tujuan pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya
2.      Untuk orang tua atau keluarga lebih mendorong dan memotivasi anaknya untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang ada di sekolah, dan sebagai orang tua harus sering mengontrol anaknya apabila si anak mulai mengalami pergaulan bebas yang mengakibatkan melakukan mogok sekolah atau bolos.
3.      Sebagai peserta didik harus sadar akan pentingnya menuntut ilmu untuk meraih masa depan sehingga selalu hadir dan aktif dalam proses pembelajaran. Dan selalu berintropeksi diri ketika sudah mengalami putus semangat untuk melakukan proses pembelajara.


 

DAFTAR RUJUKAN
Imron, Ali. 2015. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta : PT Bumi   Aksara.
Kusumaningrum, D. E, Djum Djum, N.B, &Imam, G. 2017. Manajemen Peserta   Didik. Malang : Universitas Negeri Malang.
Prihatin, Eka. 2011. Manajemen Peserta Didik.Bandung : Alfabeta


























 


No comments:

Post a Comment

Galeri Foto