TEKNIK-TEKNIK HUBUNGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DENGAN MASYARAKAT
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
MANAJEMEN
HUBUNGAN MASYARAKAT
Yang
dibina oleh Bapak R. Bambang Sumarsono, S.Pd., M.Pd.
Disusun
oleh :
Bella
Ratna I (170131601093)
Eva
Farahdiba (170131601076)
Indra
Bayu N (170131601040)
Tamara
Tahta A.R (170131601027)
UNIVERSITAS NEGERI
MALANG
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
FEBRUARI2018
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul
Teknik-Teknik Hubungan Lembaga
Pendidikan dan Masyarakat. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk
menyelesaikan tugas pembelajaran Manajemen
Hubungan Masyarakat.
Kami menyadari bahwa Tuhanlah sumber
segala ilmu pengetahuan sehingga kami merasa memiliki kekurangan dalam
penulisan makalah ini, untuk itu kami membutuhkan saran dan kritik agar makalah
ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Malang, Februari 2019
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.
Latar Belakang........................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C.
Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.
Pengertian Teknik Hubungan
Lembaga Pendidikan dan Masyarakat..... 3
B.
Penggunaan Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan
dan Masyarakat... 4
C.
Teknik Penyelenggaraan
Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat.......... 5
D.
Hambatan-Hambatan Teknik Hubungan sekolah dan Masyarakat………………………………………………………………8
BAB III PENUTUP............................................................................................
10
Kesimpulan.............................................................................................
10
Saran.......................................................................................................
10
DAFTAR
RUJUKAN........................................................................................
11
|
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Hubungan lembaga
sekolah dengan masyarakat sangat berperan penting dalam mendukung kerjasama
antara pihak sekolah dan masyarakat. Menurut Kusumastuti (2002) hubungan masyarakat adalah
suatu senisekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai
kecenderungan,memprediksi setiap kemungkinan konskuensi dari setiap
kegiatannya,memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi,
danmengimplementasikan program-program tindakan yang terencana untukmelayani
kebutuhan organisasi dan kepentingan public.
Dalam Rahmat (2016) hubungan
lembaga sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan
oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan
aspirasi, dan simpati dari masyarakat, serta mengupayakan terjadinya kerjasama
yang baik antara sekolah dengan masyarakat. Dalam menjalin kerjasama antara
pihak sekolah dengan masyarakat perlu diadakan beberapa metode atau teknik agar
masyarakat mau dan ikut serta berpartisipasi mendukung kelancaran jalannya
proses pendidikan. Upaya sekolah dalam melakukan teknik tersebut harus
melakukan tahapan-tahapan mulai dari proses perencanaan, sistematika,
komunikasi antar sekolah dan masyarakat baik internal maupun eksternal melalui
media komunikasi baik tertulis maupun lisan.
Dari penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik hubungan sekolah dan masyarakat
merupakan cara atau upaya yang dilakukan sekolah untuk mengajak ikut sertakan
masyarakat berpartisipasi bersama dengan tujuan sekolah dapat berjalan secara
efektif dan efisien
|
|
1.
Apa pengertian Teknik Hubungan
Lembaga Pendidikan dan Masyarakat ?
2.
ApaTujuan Penggunaan Teknik
Hubungan Lembaga Pendidikan dan
Masyarakat ?
3. Apa saja Teknik Penyelenggaraan
Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat ?
4.
Apa saja Hambatan-Hambatan Teknik Hubungan sekolah dan
Masyarakat
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat.
2.
Untuk mengetahui Tujuan Penggunaan
Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan
Masyarakat.
3.
Untuk mengetahui Teknik Penyelenggaraan
Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat
4.
Untuk mengetahui Hambatan-Hambatan Teknik Hubungan sekolah dan
Masyarakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Teknik-Teknik Hubungan Lembaga
Pendidikan dan Masyarakat
Pengertian teknik
kaitannya erat dengan cara atau metode. Artinya bisa dikatakan bahwa suatu
upaya atau bentuk untuk memudahkan sesuatu dalam hal kegiatan yang berhubungan
dengan proses dan sistematika. Teknik hubungan lembaga pendidikan dan
masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat
dengan tujuan untuk meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang
kebutuhan pendidikan serta untuk mendorong minat dan kerjasama para anggota
masyarakat dalam rangka memperbaiki sekolah menurut Purwanto dalam Benty dan
Gunawan (2015:87).Berdasarkan definisi tersebut di atas,dapat dirumuskan
bahwamanajemen pendidikan sebagai seluruh proses kegiatan bersama dandalam
bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang ada,baik personal, material,
maupun spiritual untuk mencapai tujuanpendidikan (H. Sufyarma, 2003 : 189).
Pendidikan tidak akan
berjalan dengan baik manakala pihak lain, misalnya masyarakat tidak berperan
aktif dalam mendukung sekolah, maka sekolah tidak akan mendapat reputasi yang
baik meskipun sudah dilakukan berbagai upaya untuk mendukung kemajuan
pendidikan di sekolah. Begitu juga kebutuhan sekolah tidak dapat terpenuhi
manakala kurangnya partisipasi masyarakat untuk peduli akan hal tersebut. Hal
ini akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Dimana dapat terjadi
hambatan, yaitu persediaan fasilitas atau kebutuhan yang terbatas.
|
Fungsi atau aktifitas atau suatu kegiatan dari organisasi adalahmenyesuaikan diri dengan lingkungannya, menentukan struktur kerjanyaatas dasar kebutuhan-kebutuhan dalam mencapaitujuan (Sagala, 2000 :46). Maisyaroh dalam Benty dan Gunawan (2015: 88) menyatakan bahwa masyarakat perlu membantu penyelenggaraan pendidikan agar kualitas pertumbuhan dan perkembangan pendidikan dapat dipacu secara cepat dan akhirnya menghasilkan kualitas kehidupan masyarakat dapat meningkat. Elsbreedalam Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (dalam Benty dan Gunawan 2015: 88) mengemukankan beberapa tujuan teknik hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat, yaitu: (1) meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, yang di dalamnya masyarakat demokratis, seyogyanya dapat menjadikan dirinya sebgai pelopor dan pusat pengembangan bagi perubahan masyarakat di semua bidang kehidupan masyarakat; (2) mengembangkan antusiasme/semangat saling membantu anatara sekolah dan masyarakat demi kemajuan kedua belah pihak; (3) meningkatkan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik; (4) berperan dalam memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat; (5) mengembangkan program-program sekolah kearah yang lebih maju; dan (6) mempu menumbuhkan kreativitas serta dinamika kedua belah pihak, sehingga hubungan antara kedua belah pihak bisa menjadi lebih aktif dan dinamis.
Hubungan
yang baik antara sekolah dan masyarakat menurut Pidarta dalam Benty dan Gunawan
(2015: 88) akan manghasilkan suatu manfaat, yaitu: (1) pengadaan sarana dan
prasarana lebih mudah karen dana bisa terealisasi dengan adanya kerjasama
tersebut; (2) lebih mudah dalam merecanakan program pengembangan sekolah sesuai
dengan keinginan masyarakat dan kemampuan sekolah; (3) menjalin silahturahmiantara
sekoah dan masyarakat agar terjadi kerukunan sehingga adanya dukungan dari
masyarakat; dan (4) dengan adanya
5
|
C.
Teknik-Teknik
Penyelenggaraan Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat
Masyarakat
dengan adanya proses ini diharapkan akan sadar dan paham bahwa pendidikan
mutlak diperlukan untuk meningkatkan taraf hidupmasyarakat itu sendiri. Hymes
(dalam Benty dan Gunawan 2015:89) menyatakan bahwa teknik penyelenggaraan
hubungan antara lembaga pendidikan dan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi
empat, yaitu:
1. Group meeting (teknik pertemuan kelompok)
Tenik
pertemuan kelompok dapat berupa diskusi, seminar, lokakarya, sarasehan, rapat
dan sebagainya. Orang yang dilibatkan dalam pertemuan kelompok adalah guru,
staf tata usaha, tokoh msyarakat, staf dari instansi yang terkait dengan
penyelenggaraan program pendidikan, pengguna lulusan, guru/dosen dari lembaga
pendidikan yang lain, dokter dan sebagainya. Tema yang dibahas bisa berkaitan
dengan kesehatan, penanggulangan kenakalan remaja, peningkatan kemampuan staf
sekolah, optimalisasi perlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
dan juga dikembangkan tema yang menarik sesuai kondisi yang ada.
2.
Face
to face (teknik
tatap muka)
Teknik
tatap muka dilakukan antara pihak lembaga pendidikan dan masyarakat secara
individual. Pihak lembaga pendidikan dapat berkunjung ke rumah siswa yang
menghadapi masalah. Pihak lembaga pendidikan dapat memanggil orang tua atau
wali siswa yang bermasalah atau siswa yang memiliki kemampuan lebih dan perlu
pembinaan bersama agar kemampuan dapat berkembang secara maksimal. Menurut
Suryosubroto dalam Benty dan Gunawan (2015:90) pertemuan tatap mukaantara pihak
sekolah dan masyarakat dapat diwujudkan dengan melakukan kujungan kerumah-rumah
masyarakat (home visit) dan memberikan laporan kepada masyarakat
mengenai perkembangan anak didiknya (reporting to parent). Diharapkan
dengan teknik ini, akan menciptakan rasa keterbukaan, kebersamaan, serta
mempererat talisilahturahmi antara sekolah dan masyarakat.
3.
Observasi
dan partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan perlu dilakukan.
Sekolah perlu memberi kesempatan pada masyarakat untuk mengunjungi,
mengobservasi, dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Orang tua siswa dapat
mengunjungi sekolah untuk mengobservasi proses belajar siswa dan hasil belajar
siswa.orang tua memiliki keterampilan tertentu dan dapat membantu guru
mengajar. Orang tua didalam hal ini sebagai narasumber pembahasan materi
tertentu. Kemampuan orang tua siswa yang dapat disumbangkan untuk meningkatkan
mutu pembelajaran misalnya kemampuan dalam hal medis, ekonomi,
pertanian, peternakan, boga, seni lukis, agama, dan sebagainya.
4. The written
word (surat menyurat
dengan berbagai pihak yang dapat dikaitkan dengan penyelenggaraan pendidikan).
Surat menyurat adalah lazim dilakukan oleh setiap lembaga pendidikan.
Selain biaya yang cukup murah, teknik ini dianggap mampu melakukan setiap
lembaga yang sederhana maupun lembaga yang sudah besar perkembangannya.
Menurut Rahmat (2016) teknik hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu:
1. Laporan kepada orang tua
Laporan
yang diberikan sekolah kepada orang tua mengenai perkembangan anak didik serta
hasil penilaian anak didik dan guru
selama di sekolah. Hal ini orang tua lebih memahami proses anaknya selama di
sekolah.
2. Majalah sekolah
Majalah
bertujuan sebagai sarana untuk mengetahui kegiatan sekolah, karya murid serta
pengumuman sekolah.
3. Surat kabar sekolah
7
|
4. Pameran sekolah
Pameran bertujuan sarana edukasi
serta kreatifitas murid. Jika suatu sekolah memiliki berbagai karya dan
prestasi, maka sekolah akan mendapatkan reputasi yang baik dari masyarakat
serta menarik masyarakat untuk mempromosikan sekolah tersebut.
5. Open house
Teknik yang dilakukan masyarakat
dengan peninjauan langsung keadaan sekolah mulai dari kegiatan sekolah,
perkembangan belajar siswa, kelayakan fasilitas, hasil kinerja guru, dll.
6. Kunjungan ke sekolah
oleh orang tua murid
Kunjungan ini diberlakukan pada
pelajaran tertentu. Misalnya ketika pembelajaran praktik ipa, orang tua
dipersilahkan melihat kondisi kegiatan tersebut, apakah sudah berjalan dengan
optimal atau bahkan belum maksimal.
7. Kunjungan ke rumah
murid
Teknik ini bertujuan untuk
mengetahui latar belakang peserta didik. Misalnya peserta didik yang tidak
masuk, maka hal ini akan dipertanyakan penyebab apa yang terjadi pada murid
tersebut.
8. Melalui penjelasan
yang diberikan personel sekolah
Penjelasan ini melalui pimpinan
sekolah yaitu kepala sekolah memberikan pengertian mengenai semua kegiatan
pendidikan, baik akademis maupun non akademis. Baik pembelajaran, organisasi,
maupun ekstrakurikuler.
9. Gambaran sekolah
melalui murid-murid
Murid menjadi penilaian bagi
sekolah. Jika mayoritas murid berprestasi dan memiliki integritas tinggi
otomatis nilai sekolah akan baik di mata masyarakat.
|
Laporan yang berisi tentang
segala macam di berbagai komponen pendidikan. Dimana laporan tersebut harus
disampaikan kepada masyarakat secara transparan sesuai fakta yang telah
dilakukan.
11. Organisasi
perkumpulan alumni
Sangat membantu memberi dukungan
kepada sekolah baik secara moril dan materiil.
12. Melalui kegiatan
ekstrakurikuler
Keaktifan siswa dalam mengikuti
kegiatan lain diluar pembelajaran sekolah dipandang nilai lebih oleh orang tua
bahkan masyarakat lainnya.
13. Pendekatan secara
akrab
Jalinan pendekatan antara guru
dengan murid.
D.
Hambatan-Hambatan
Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Pidarta dalam Benty dan Gunawan (2015:103) menyatakan
dalam menjalin hubungan antara sekolah dan masyarakat pastinya tidak selalu
berjalan dengan lancar seperti apa yang diharapkan, tentunya ada beberapa
kendala mendasar yang juga sangat berdampak pada keharmonisan hubungan
tersebut, sehingga hubungan antara sekolah dan masyarakat menjadi tidak lancar
dan kendalanya adalah: (1) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan
dan juga pemahaman warga sekolah tentang apa dan bagaimana seharusnya pengelolaan
hubungan sekolah dan masyarakat dibangun; dan (2) Kurangnya komunikasi antara
warga sekolah dan warga masyarakat sehingga tercipta komunikasi satu arah
antara sekolah dan warga masyarakat/ wali murid dan pada akhirnya sekolah tidak
tahu keinginan masyarakat tetapi memaksakan keinginannya pada masyarakat/ wali
murid.Sekolah dalam hal ini harus mengetahui hambatan-hambatan tersebut untuk
meminimalisasi pengaruh yang negatif terhadap upaya pengembangan sekolah.
Kenyataan membuktikan bahwa hubungan sekolah dengan
masyarakat tidak selalu berjalan dengan baik. Berbagai kendala yang sering
ditemukan antara lain yaitu komunikasi yang terhambatan dan tidak profesional,
tindak lanjut program yang tidak lancar, dan pengawasan yang tidak terstruktur.
Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, beberapa hal bisa menjadi alternatif
ialah adanya laporan berkala mengenai berbagai kegiatan sekolah serta
keuangannya, diadakannya berbagai kegiatan sekolah serta keuangannya, dan
diadakan kegiatan yang mengakrapkan seperti open house, kunjungan
timbal balik, dan program kegiatan bersama seperti pentas seni atau perpisahan
dalam Benty dan Gunawan (2015:103).
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hubungan sekolah
dengan masyarakat merupakan jalannya interaksi antara sekolah dan masyarakat
agar sekolah mendapat dukungan dan partisipasi atau kerjasama dalam mencapai
tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Sekolah memberikan upaya agar
masyarakat mau berperan dalam mendukung pendidikan yaitu melalui teknik-teknik
agar mempermudah jalannya kerjasama dengan masyarakat.
B.
Saran
Lembaga
pendidikan dapat mengaplikasikan teknik-teknik hubungan sekolah dan masyarakat
agar pendidikan yang diselenggarakan dapat dicapai secara optimal.
DAFTAR RUJUKAN
Benty, D., dan Gunawan, I. 2015. Manajemen
Hubungan Sekolah dan Masyarakat.
Malang: UM PRESS.
Kusumastuti, F. 2002. Dasar-dasar Hubungan Masyarakat.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rahmat, A.2016. Manajemen Humas Seolah. Yogyakarta:
Media Akademi.
Sagala, S. 2000. Administrasi Pendidikan Kontemporer.
Bandung: Alfabeta.
Sufyarma. 2003. Kapita Selekta Manajemen Pendidikan.Bandung:
Alfabeta.
|
11
|
No comments:
Post a Comment