Tuesday, November 12, 2019

MANAJEMEN KURIKULUM DAN MANAJEMEN KESISIWAAN

Link Download

MANAJEMEN KURIKULUM dan MANAJEMEN KESISWAAN

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Pengorganisasian Pendidikan
yang dibimbing oleh Bapak Dr. H. Imron Arifin, M.Pd.


Oleh :
Eva Farahdiba
NIM 170131601076






                                                           







UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGAM STUDI S1 ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Maret 2019

KATA PENGANTAR

     Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Manajemen Kurikulum Dan Manajemen Kesiswaan”
. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas Pengorganisasian Pendidikan..
            Makalah ini merupakan salah satu tugas Matakuliah “Pengorganisasian Pendidikan” di bidang studi Administrasi Pendidikan. Selanjutnya saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Imron Arifin selaku dosen pembimbing matakuliah Pengorganisasian Pendidikan.
            Saya menyadari bahwa Tuhanlah sumber segala ilmu pengetahuan sehingga Saya merasa memiliki kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu Saya membutuhkan saran dan kritik agar makalah ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.



Malang, Maret 2019


Penulis








 

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.           Latar Belakang........................................................................................... 1
B.            Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C.            Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
A.           Pengertian Manajemen Kurikulum............................................................ 2
B.            Prosedur Manajemen Kurikulum............................................................... 3
C.            Konsep Manajemen Kesiswaan................................................................. 4
D.           Perencanaan Peserta Didik........................................................................ 6
E.            Pembinaan Peserta Didik........................................................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................ 10
A.      Kesimpulan............................................................................................. 10
B.       Pertanyaan dan Jawaban......................................................................... 11
C.       Glosarium................................................................................................ 13



 

BAB I
PENDAHULUAN

     A.    Latar Belakang
Kurikulum adalah suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan erat dan menunjang satu sama lain. Komponen-komponen kurikulum tersebut terdiri dari tujuan, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi. Dalam bentuk sistem ini kurikulum akan berjalan menuju suatu tujuan pendidikan dengan adanya saling bekerja sama diantara seluruh subsistemnya. Apabila salah satu dari variable kurikulum tidak berfungsi baik maka sistem kurikulum akan berjalan kurang baik dan maksimal.
Kepala sekolah memegang peran peting dalam mengelola sekolah. Ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap berlangsungnya proses pembelajaran di suatu sekolah. Seseorang kepala sekolah di tuntut untuk mampu memberikan ide-ide cemerlang, memperkasai pemikiran yang baru dilingkungan sekolah dengan melakukan perubahan maupun penyesuain tujuan, sasaran dari suatu program pembelajaran. Sebagai pemimpin seorang kepala sekolah dituntut untuk dapat menjadi seorang innovator. Oleh karena ituah kualitas kepemimpinan kepala sekolah sangat signifikan sebagai kunci keberhasilan bagi proses pembelajaran yang berlangsung di suatu sekolah.

     B.     Rumusan Masalah
1.         Apa pengertian manajemen kurikulum?
2.         Apa saja prosedur manajemen kurikulum ?
3.         Apa konsep dari manajemen kesiswaan ?
4.         Apa saja perencanaan peserta didik ?
5.         Apa saja pembinaan peserta didik ?

     C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian manajemen kurikulum.
2.      Untuk mengetahui prosedur manajemen kurikulum.
3.      Untuk mengetahui dari manajemen kesiswaan.
4.      Untuk mengetahui perencanaan peserta didik.
5.      Untuk mengetahui pembinaan peserta didik.Text Box: 1
BAB II
                      PEMBAHASAN

A.    Pengertian Manajemen Kurikulum
Kata “kurikulum” berasal  dari bahasa Latin, yaitu currere (verb) artinya belari, dan curricula (noun) artinya jarak yang itempuh dlam suatu perlombaan, peredaran waktu, jalan kehidupan. Kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari atau kereta dalam perlombaan, dari awal sampai akhir (Nasution, 2009).
Taba (dalam Nasution, 2009) mengartikan kurikulum sebagai “a plan for learning”, yakni sesuatu yang direncanakan untuk pelajaran anak. Pandangan tradisional kurikulum, merumuskan bahwa kurikulum adalah sejumlah tradisional kurikulum, merumuskan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajran yang harus ditempuh murid untuk memperoleh ijazah.
Sedangkan pandangan modern tentang pengertian kurikulum dikemukakan oleh Romine (1954): “Curricilum is interpreted to mean all of the organized courses, and experiences which pupils have under direction of the school, whether in the classroom or not”. Implikasi perumusan tersebut adalah:
a.          Tafsiran tentang kurikulum bersifat luas karena kurikulum bukan hanya terdiri atas mata pelajaran tetapi semua kegiatan dan pengalaman yang menjadi tanggung jawab sekolah.
b.         Kurikulum mencakup juga berbagai kegiatan diluar kelas.
c.          Pelaksanaan kurikulum tidak hanya di dalam kelas tetapi diluar kelas sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Sistem penyampaian yang digunakan oleh guru disesuaikan dengan kegiatan atau pengalaman yang akan disampaikan.
d.         Tujuan pendidikan bukanlah unruk menyampaikan mata pelajaran atau bidang pengetahuan yang tersusun, melainkan membentuk pribadi anak dan mengajarkan mereka cara hidup di dalam masyarakat.
Udang-Undang No 20 Tahun 2003 mendefinisikan sebagai “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
Text Box: 2Berdasarkan pengertian kurikulum tersebut, manajemen kurikulum menunjukkan pada fungsi-fungsi manajemen. Terdapat empat fungsi manajemen yang dapat digunakan dalam penyusunan atau pengembangan kurikulum (Hamalik, 2008): (1) planning, (2) organizing, (3) staffing, dan (4) controlling.
Text Box: 3
B.     Prosedur Manajemen Kurikulum
a.    Perencanaan kurikulum
Menurut Kauffan (dalam Purwanto, 2009), perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai, dan penetapan agar jalan dan sumber yang diperlukan berlangsung seefisien dan seefektif mungkin. Perencanaan adalah harus disusun sebelum melaksanakan fungsi-fungsi manajemen lainnya sebab perencanaan menentukan kerangka untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen tersebut (Hamalik, 2008).
              Menurut Hamalik (2008), suatu rencana yang baik, termasuk rencana kurikulum, terdiri atas lima unsur :
1)      Tujuan dirumuskan secara jelas.
2)      Komperehensif, namun jelas bagi staf dan para anggota organisasi.
3)      Hierarki rencana yang terfokus pada daerah yang paling penting.
4)      Bersifat ekonomis, mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia.
5)      Layak, memungkin perubahan.
b.   Pengorganisasian kurikulum
    Handoko (dalam Usman, 2011), mendefinisikan pengorganisasian sebagai: (1) penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi; (2) proses perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal tersebut kea rah tujuan; (3) penugasan tanggung jawab tertentu; (4) pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
Pengorganisasian kurikulum dapat dilihat dari dua pendekatan, yakni secara struktural dalam konteks manajemen, dan secara fungsional dalam konteks akademi atau kurikulum (Hamalik, 2008). Secara structural, organisasi sangat diperlukan untuk melaksanakan proses manajemen, yakni (1) organisasi perencanaan kurikulum, (2) organisasi pelaksana kurikulum, dan (3) organisasi pengevaluasi kurikulum yang melibatkan berbagai pihak dalam proses evaluasi kurikulum.
Selanjutnya secara akademik, organisasi kurikulum dikembangkan dalam bentuk-bentuk organisasi, yakni (1) kurikulum mata ajaran, (2) kurikulum bidang studi, (3) kurikulum integrasi, (4) core curriculum.
c.    Text Box: 4Penyusun staf
   Menurut Hamalik (2008), penyusunan staf (staffing) adalah fungsi yang menyediakan orang-orang untuk melaksanakan suatu sistem yang dilaksanakan dan diorganisasikan. Lebih lanjut Hamalika menyatakan bahwa staffing terjadi setelah tugas-tugas dtetapkan terlebih dahulu.
   Pada hakikatnya staffing meliputi rekrutmen, seleksi, hiring, penempatan, pelatihan, penilaian, dan kompensansi.
d.   Kontrol kurikulum
   Kontrol kurikulum dapat dilihat sebagai proses pembuatan keputusan-keputusan tentang kurikulum didalam sekolah atau proses pengajaran yang dibatasi minat-minat pihak luar, seperti orang tuam, karyawan, masyarakat lokal, atau masyarakat luas (Hamalik,2008). Dengan kata lain, pengontrolan menunjukkan pada proses dimana hal-hal yang direncanakan bisa dilaksanakan sesuai dengan yang di targetkan. Fungsi control berlanjut secara simultan dengan fungsi-fungsi lainnya dalam sistem.
Kontrol kurikulum dapat dilihat sebagai proses pembutan keputusan-keputusan tentang kurikulum didalam sekolah atau proses pengajaran yang dibatasi minat bakat-bakat pihak luar, seperti orang tua, karyawan, masyarakat lokal, atau masyaraka luas (Hamalik, 2008).

C.    Konsep Manajemen Kesiswaan
Keberadaan manajemen peseta didik sangat dibutuhkan oleh lembaga pendidikan Karena siswa merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu dan keterampilan.keberhasilan penyelenggara pendidikan akan sangat bergantung pada perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa itu masuk sampai dengan keluar dari suatu sekolah. Manajemen peserta didik tidak semata mencatata data peserta didik, tetapi meliputi aspek yang lebih luas, yaitu membantu upaya pertumbuhan anak melaui proses pendidikan di sekolah.
      Menurut Suharsimi Arikunto ( 1986:12), peserta didik siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik disuatu lembaga pendidikan, menurut UU Sisdiknas, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Jadi bisa diartikan bahwa peserta didik adalah seseorang yang terdaftar dalam suatu jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, yang selalu ingin mengembangkan potensi dirinya baik pada aspek akademik maupun non akademik, melalui proses manajemen yang diselenggarakan.
Manajemen kesiswaan (peserta didik) menduduki tempat yang sangat penting karena pusat layanan pendidikan di sekolah adalah peserta didik. Keseluruhan aspek manajemen pendidikan yang berkaitan dengan manajemen kurikulum, tenaga pendidik, sarana prasarana, hubungan masyarakat, keungan dan layanan khusus, seluruhnya diarahkan pada peserta didik/siswa. Hal tersebut dimaksudkan agar peserta didik mendapatkan pelayana terbaik guna menunjang prestasi mereka dalam proses pembelajaran.
Knezevich (dalam Tim Pakar Manajemen Pendidikan, 2003 : 52) mengartikan manajemen peserta didik/kesiswaan sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengeaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas, seperti pengenalan, pendaftaran, layanan individual (misalnya pengembangan kemampuan, minat, kebutuhan) sampai ia matang sekolah.
Ada empat prinsip dasar dalam manajemen kesiswaan: (a) Siswa harus diperlukan sebagai objek, sehingga harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait kegiatan mereka; (b) Kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan seterusnya. Karena itu, perlu wahana kegiatan yang beragam sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara optimal; (c) Siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan dan; (d) Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah, efektif, dan psikomotorik.
Administrasi yang berhubungan dengan kesiswaan, antara lain: a) statistik presensi siswa, b) buku laporan keadaan siswa, c) buku induk, d) klapper, e) buku daftar kelas, f) buku laporan pendidikan (raport) catatan pribadi, dan g) daftar presensi.
Beberapa tugas dan tanggung jawab yang harus diperhatikan oleh kepala sekolah dalam mengelola bidang kesiswaan:
a)         Kehadiran siswa di sekolah dan permasalahan yang terkait.
b)         Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan penunjukan siswa ke kelas dan program studi.
c)         Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar.
d)        Program supervise bagi guru yang mengalami kendala.
e)         Pengenalan disiplin siswa.
f)          Program bimbingan dan penyuluhan.
g)         Program kesehatan dan keamanan.
h)         Penyesuaian pribadi, sosial, dan emosional.
                    Ada kegiatan manajemen kesisiswaan terbagi menjadi tiga kategori besar:
a.  Penerimaan (input)
                Kegiatan penerimaan siswa baru wajib dikelola sedemikian rupa mulai dari penentuan daya tamping sekolah atau siswa baru yang akan diterima. Dalam kegiatan ini kepala sekolah membentuk panitia atau menunjuk seberapa orang guru yang bertanggung jawab atas tugas tersebut. Setelah siswa baru diterima, selanjutnya diadakan pengelompokan dan orientasi sehingga siswa siap mengikuti pendidikan disekolah, baik secara fisik, mental, maupun emosional.
b.   Proses pembelajaran (processes)
c.    Pendistribusian (output)
        Manajemen peserta didik bertujuan mengatur berbagai kegitan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan dengan lancar, tertib, dan teratur. Beberapa ahli berpendapat bahwa tujuan manajemen peserta didik adalah menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang baik agar siswa dapat belajar dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien. Ada tiga tugas utama dalam bidang manajemen peserta didik untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu penerimaan peserta didik, kegiatan untuk kemajuan belajar, dan bimbingan serta pembinaan disiplin.
         Dalam pembahasan ini, manajemen peserta didik meliputi beberapa kegiatan:
1.      Perencanaan peserta didik
2.      Pembinaan peserta didik
3.      Evaluasi peserta didik
4.      Mutasi peserta didik

D.    Perencanaan Peserta Didik
Perencanaan peserta didik menyangkut perencanaan penerimaan siswa baru, kelulusan, jumlah putus sekolah, dan kepindahan.penerimaan peserta didik akan langsung berhubungan dengan kegiatan penerimaan dan proses pencatatan atau dokumentasi data pribadi siswa, yang kemudian tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan pencatatn atau dokumentasi data hasil belajar dan aspek-aspek lain diperlukan dalam kegiatan kulikuler dan kokurikuler.
   Perencanaan terhadap peserta didik meliputi kegiatan:
a.    Analisis kebutuhan peserta didik
     Merupakan kegiatan penetapan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan yang meliputi: (1) membentuk panitia penerimaan peserta didik yang akan diterima dalam pertimbangan daya tamping kelas/jumlah kelas / jumlah kelas yang tersedia, serta rasio antara murid dan guru. Idealnya, rasio murid dan guru adalah 1:30; (2) menyusun program kesiswaan, yaitu visi dan misi sekolah, penyaluran minat bakat siswa, ketersediaan sarana dan prasarana, ketersediaan anggaran, dan ketersediaan tenaga kependidikan.
b.   Rekrutmen peserta didik
 Proses pencarian menentukan peserta didik yang nantinya akan menjad peserta didik di lembaga sekolah yang bersangkutan.langkah-langkah dalam kegiatan tersebut: (1) membentuk panitian penerimaan peserta didik baru yang meliputi semua unsur guru, tenaga TU dan dewan sekolah/komite sekolah; (2) pembuatan dan pemasangan penerimaan peserta didik baru yang dilakukan secara terbuka.
c.    Seleksi peserta didik
 Kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima tidaknya calon peserta didik menjadi peseta didik di lembaga pendidikan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Adapun cara cara seleksi yang digunkan: (1) melalui tes atau ujian yaitu test psikotest, tes jasmani, tes kesehatan, tes akademik, atau tes keterampialn; (2) melalui penelurusan bakat kemampuan, biasanya berdasarkan prestasi yang diraih oleh calon peserta didik dalam bidang olahraga atau kesenian; (3) berdasarkan nilai STTB atau nilai UAN.
d.   Orientasi peserta didik
 Kegiatan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan tempat peserta didik menempuh pendidikan. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik dan lingkungan sosial sekolah. Tujuan orientasi tersebut agar siswa mengerti dan menaati peraturan yang berlaku disekolah, peserta didik dapat aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah, dan siap mengahdapi lingkungan baru secara, fisik, mental, maupun emosional.
e.    Penematan peserta didik (pembagian kelas)
           Pengelompokan peserta didik yang dilakukan dengan sistem kelas. Pengelompokan peserta didik bisa dilakukan berdasarkan kesamaan yang ada peserta didik, yaitu jenis kelamin dan umur. Selain itu pengelompokan juga bisa dilakukan berdasarkan perbedaan yang ada pada individu peserta didik, seperti minat, bakat dan kemampuan.
f.    Pencatatan dan pelaporan peserta didik
         Kegiatan ini dimulai sejak peserta didik diterima disekolah sampai dengan tamat atau meninggalkan sekolah. Tujuan pencatatan tentang kondisi peserta didik dilakukan agar lembaga mampu melakukan bimbingan yang optimal pada peserta didiknya . sedangkan pelaporan dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab lembaga dalam perkembangan peserta didik.

E.     Pembinaan Peserta Didik
Pembinaan dalam peserta didik yang meliputi layanan-layanan khusus yang menunjang manajemen peserta didik . Layanan-layanan tersebut meliputi:
a.    Layanan bimbingan dan konseling
                Bertindak dan bersikap sesuai tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.  Proses pemberian bantuan kepada siswa agar perkembangannya optimal sehing a anak didik bisa mengarahkan dirinya dalam  bertindak dan bersikap sesuai tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.  
b.   Layanan perpustakaan
      Untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah, menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh siswa dan memberikan layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka. Keberadaan perpustakaan sangatlah penting karena perpustakaan juga dipandang sebagai kunci dalam pembelajaran siswa disekolah.
c.    Layanan kantin
    Kantin diperlukan disekolah agar kebutuhan anak terhadap makanan yang bersih, bergizi, dan higienis terpenuhi selama di sekolah. Guru pun bisa mengontrol dan berkonsultasi dengan pengelola kantin agar menyediakan makanan yang sehat
d.   Layanan kesehatan
           Layanan kesehatan disekolah biasanya berbentuk sebuah wadah yang bernama (UKS ). Sasaran utama UKS adalah meningkatkan atau membina kesehatan siswa dan lingkungan sekitarnya. Program UKS: (1) menciptakan lingkungan yang sehat; (2) memberikan pendidikan sehat; (3) memelihara kesehatan di sekolah.
e.    Layanan transportasi
   Sarana transportasi bagi peserta didik berfungsi sebaagai penunjang kelaancaran proses belajar mengajar. Biasanya layanan ini diperlukan oleh peserta didik di tingkat persekolah dan pendidikan dasar. Penyelenggaraan layanan transpotasi sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan atau pihak swasta.
f.    Layanan asrama
              Layanan asrama sangat bermanfaat untuk siswa yang tinggal jauh dari keluarga sehingga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman untuk beristirahat. Biasanya asrama tersedia di tingakat sekolah menengah dan perguruan tinggi.






BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Manajemen kurikulum adalah salah satu disiplin ilmu yang bercabang dari kurikulum. Pengelolaan kurikulum dengan mnajemen yang baik, akan menjadikan seluruh rangkaian dalam pendidikan mencapai tujuan yang sudah dirumuskan dengan maksimal. Tidak hanya sebatas itu, mutu sebuah pendidikan yang dapat dilihat dari aspek kualitas produk dan efektifitas serta efisiensi sumber daya akan dengan mudah terwujudkan.
Text Box: 10Manajemen peserta didik merupakan salah satu bagian dari manajemen sekolah secara kesuluruhan. Diantara manajemen-manajemen tersebut. Manajemen peserta didik menduduki tempat yang sangat penting, karena sentral layanan pendidikan di sekolah ada pada peserta didik. Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah samapi dengan mereka lulus sekolah.

















B.     Text Box: 11Pertanyaan dan Jawabannya

1.      Apa saja fungsi manajemen yang dapat digunakan dalam penyusunan atau perkembangan kurikulum ?
Ø  a. Planning
b. Organizing
c. Staffing
d. controlling
2.      Mengapa perencanaan kurikulum harus disusun sebelum melaksanakan fungsi-fungsi manajemen lainnya ?
Ø  Karena perencanaan menentukan kerangka untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen tersebut.
3.      Pendekatan apa saja yang ada di pengorganisasian kurikulum dan berikan penjelasannya masing-masing !
Ø  Pengorganisasian kurikulum terdapat tdua pendekatan yaitu:
a.       Secara struktural dalam konteks  manajemen, organisasi yang sangat diperlukan untuk melaksanakan proses manajemen, yakni (1) Oraganisasi perencanaan kurikulum, (2) Organisasi pelaksana kurikulum, dan (3) organisasi pengevaluasi kurikulum yang melibatkan berbagai pihak dalam proses evaluasi kurikulum.
b.      Secara akademik, organisasi kulum dikembangkan dalam bentuk-bentuk organisasi, yakni (1) kurikulum mata ajaran, (2) kurikulum bidang studi, (3) kurikulum integrasi, dan (4) core curriculum.
4.      Apa saja keberhasilan penyelenggaraan pendidikan?
Ø  Keberhasilan pendidikan meliputi potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
5.      Mengapa manajemen kesiswaan sangat penting?
Ø  Karena pusat layanan pendidikan disekolah adalah peserta didi.
6.      Apa saja prinsip dasar manajemen kesesiswaan?
Ø  a.   Siswa harus diperlukan sebagai subjek dan objek, sehingga harus di dorong untuk berperan
             serta dalam setiap perencanaan da pengambilan keputusan yang terkait kegitan mereka.
b.   Kondisi siswa sangat beragam , ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, dan minat.
c.    Text Box: 12Siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan.
d.   Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif, dan psikomotorik.
7.      Apa saja tugas dan tanggung jawab yang harus di perhatikan kepala sekolah terhadap mengelola bidang kesiswaan?
Ø  a. Kehadiran siswa disekolah dan permasalahn yang terkait.
b. Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan penunjukan siswa ke kelas dan program studi.
c.  Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar.
d.             Program supervise bagi guru yang mengalami kendala.
e.  Pengenalan disiplin siswa.
f. Program bimbingan dan penyuluhan.
g.Program kesehatan dan keamanan .
h.Penyesuaian pribad, sosial dan emosional .
8.      Apa saja kegiatan manajemen kesiswaan dan berikan penjelasannya!
Ø  a. Penerimaan (input): Kegiatan penerimaan siswa baru wajib dikelola sedemikian rupa mulai 
    dari penentuan daya tamping sekolah atau siswa baru yang akan diterima.
b. proses Pembelajaran (processes): Proses yang didalamnya terdapat kegiatan interaksi antara-guru siswa dan komunikasi timbale balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar.
c. Pendistribusian (output): Manajemen peserta didik bertujuan mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan lancer, tertib dan teratur.
9.      Apa saja kegiatan perencanaan peserta didik dan berikana penjelasannya!
Ø  a. Analisis kebutuhan peserta didik: Kegiatan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga
    Pendidikan.
b. Rekrutmen peserta didik: Proses pencarian mennetukan peserta didik yang nantinya akan menjadi peserta didik di lembaga sekolah yang bersangkutan.
c. Seleksi peserta didik: Kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan  diterima atau tidaknya calon peserta didik untuk menjadi peserta didik dilembaga pendidikan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
d. Orientasi peserta didik: Kegiatan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga  pendidikan dan tempat peserta didik menempuh pendidikan.
Text Box: 13e. Penempatan peserta didik (pembagian kelas): Pengelompokkan peserta didik yang dilakukan dengan sistem kelas.
f. Pencatatan dan pelaporan peserta didik: Kegiatan ini dimulai sejak peserta didik diterima di sekolah sampai  dengan tamat atau meninggalkan sekolah.
10.  Layanan-layanan apa saja yang digunakan peserta didik di sekolah?
Ø a.  Layanan bimbingan dan konseling: proses pemberian bantuan kepada siswa agar  
     perkembangannya optimal sehingga anak didik bisa mengarahkan dirinya dalam  bertindak  dan bersikap sesuai tuntutan dan siruasi lingkungan, sekolah, keluarga, dan masyarakat.
b.   Layanan Perpustakaan: Diperluka untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah, menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh siswa dan memberikan layanan rekleatif melalui koleksi bahan pustaka.
c.    Layanan kantin: kantin diperlukan disetiap sekolah agar kebutuhan anak terhadap makanan yang bersih, bergizi, dan higienis terpenuhi selama di sekolah.
d.   Layanan kesehatan: layanan kesehatan di sekolah biasanya berbentuk sebuah wadah yang bernama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
e.    Layanan Transportasi: sarana transportasi bagi peserta didik berfungsi sebagai penunjang kelancaran proses belajar-mengajar.
f.    Layanan asrama: layanan asrama sangat bermanfaat untuk siswanyang tinggal jauh dari keluarga sehingga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman untuk beristirahat.

C.    Glosarium

1.      Staffing : fungsi yang menyediakan orang-orang untuk melaksanakan suatu sistem dilaksanakan dan diorganisasikan.
2.      Core curriculum: Penciri dari kompetensi utama, bersifat dasar untuk mencapai kompetensi lulusan, merupakan acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi, dan ditetapkan oleh kalangan perguruan tinggi bersama masyarakat profesi dan pengguna lulusan.
3.      Organized: telah disusun dan diatur dalam suatu kesatuan.




No comments:

Post a Comment

Galeri Foto